JAKARTA - Sejumlah polisi ditusuk dengan bambu oleh para perusuh beberapa jam usai unjuk rasa 4 November, Jumat (4/11/2016) malam.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan ada 11 orang polisi yang mengalami cedera akibat rusuh yang terjadi di sekitar Istana Merdeka itu.
Dilansir Kompas, mereka dirawat di sejumlah rumah sakit, mulai dari RS Polri, RS Pusat Angkatan Darat, dan RS Pelni.
"Banyak yang luka terbuka karena terkena lemparan batu, ada perutnya yang kena tusuk bambu. Yang paling parah yang luka perutnya ditusuk dengan bambu," kata Awi di Mapolda Metro Jaya, Minggu (6/11/2016).
Menurut Awi, massa bertindak beringas. Mereka juga memaksa untuk masuk ke Istana.
Hal itulah yang diakui Awi membuat polisi menembakan gas air mata.
"Massa sudah diberikan peringatan secara lisan. Kita sudah gunakan protap, dan tindakan kepolisian, dan ternyata mereka tidak juga mereda?. Mereka juga melukai anggota kita masa kita mau diam saja," ujar Awi.
Bentrokan antara warga dan polisi terjadi satu jam setelah demonstrasi yang menuntut proses hukum terhadap gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berlangsung damai.
Polisi menyatakan ada provokator yang menggerakan massa agar bertindak anarkistis. Polisi melepaskan gas air mata yang membuat massa bubar. (*)
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan ada 11 orang polisi yang mengalami cedera akibat rusuh yang terjadi di sekitar Istana Merdeka itu.
Dilansir Kompas, mereka dirawat di sejumlah rumah sakit, mulai dari RS Polri, RS Pusat Angkatan Darat, dan RS Pelni.
"Banyak yang luka terbuka karena terkena lemparan batu, ada perutnya yang kena tusuk bambu. Yang paling parah yang luka perutnya ditusuk dengan bambu," kata Awi di Mapolda Metro Jaya, Minggu (6/11/2016).
Menurut Awi, massa bertindak beringas. Mereka juga memaksa untuk masuk ke Istana.
Hal itulah yang diakui Awi membuat polisi menembakan gas air mata.
"Massa sudah diberikan peringatan secara lisan. Kita sudah gunakan protap, dan tindakan kepolisian, dan ternyata mereka tidak juga mereda?. Mereka juga melukai anggota kita masa kita mau diam saja," ujar Awi.
Bentrokan antara warga dan polisi terjadi satu jam setelah demonstrasi yang menuntut proses hukum terhadap gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berlangsung damai.
Polisi menyatakan ada provokator yang menggerakan massa agar bertindak anarkistis. Polisi melepaskan gas air mata yang membuat massa bubar. (*)
No comments:
Post a Comment