JAKARTA - Demo akbar umut muslim Indonesia 4 November 2016 kemarin menjadi sorotan media asing. Media Inggris, Daily Mail, menyoroti
kostum polisi Indonesia yang turun ke jalan dalam demo besar 4 November
di Jakarta kemarin. Dengan kostum khusus itu, polisi Indonesia
digambarkan seperti “Robocop”.
Polisi dengan kostum khusus itu dikerahkan ke jalan untuk mengamankan demo besar komunitas Islam yang menuntut pemerintah memproses hukum terkait dugaan penistaan agama Islam oleh gubernur non-aktif Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Dugaan penistaan agama Islam itu merujuk pada komentar Ahok soal dalil Alquran yakni surah al-Maidah ayat 51.
“Indonesia’s ‘Robocop’ police take to the streets in violent battles with protesters who accuse Jakarta’s governor of ‘insulting the Koran’,” demikian judul laporan media Inggris yang menyoroti kostum polisi Indonesia dalam demo di depan Istana Merdeka dan sekitarnya, dikutif Sindo, kemarin.
Demo yang berlangsung sejak siang hingga sore hari awalnya berlangsung damai. Namun, situasi berubah jadi ricuh setelah polisi menembakkan gas air mata dan menyemprotkan air.
Tindakan polisi itu diambil untuk membubarkan ribuan massa dengan alasan waktu untuk unjuk rasa sudah berakhir pada pukul 18.00. Sebagian massa yang enggan membubarkan diri terlibat bentrok dengan polisi.
Dalam demo besar-besaran itu, satu orang dilaporkan meninggal dan beberapa lainnya terluka. Namun, polisi belum mengkonfirmasi secara resmi.
Kericuhan dalam demo kemarin telah membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara. Presiden Jokowi menyebut demo sudah ditunggangi aktor politik.
"Saya menyesalkan kejadian bakda isya, seharusnya (demo) sudah bubar tapi rusuh. Dan ini sebelumnya telah ditunggangi aktor politik untuk memperkeruh situasi,” ucap Jokowi dalam konferensi pers semalam.
Kendati demikian, Jokowi berterima kasih kepada kiai, ustaz dan ulama yang telah memimpin umat Islam untuk tertib dalam unjuk rasa.
Terkait tuntutan demonstran agar proses hukum terhadap Ahok ditegakkan, Jokowi menjamin hal itu. Menurutnya, proses hukum akan dituntaskan secara tegas, cepat dan transparan.
"Sebelumnya sebagai presiden, saya telah memerintahkan menerima pengunjuk rasa pada Menkopolhukam, Pangab dan Menag. Dalam kesempatan itu juga telah disampaikan bahwa proses hukum terhadap Basuki Tjahaja Purnama akan dilakukan secara tegas, cepat dan transparan," kata Jokowi.(*)
Polisi dengan kostum khusus itu dikerahkan ke jalan untuk mengamankan demo besar komunitas Islam yang menuntut pemerintah memproses hukum terkait dugaan penistaan agama Islam oleh gubernur non-aktif Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Dugaan penistaan agama Islam itu merujuk pada komentar Ahok soal dalil Alquran yakni surah al-Maidah ayat 51.
“Indonesia’s ‘Robocop’ police take to the streets in violent battles with protesters who accuse Jakarta’s governor of ‘insulting the Koran’,” demikian judul laporan media Inggris yang menyoroti kostum polisi Indonesia dalam demo di depan Istana Merdeka dan sekitarnya, dikutif Sindo, kemarin.
Demo yang berlangsung sejak siang hingga sore hari awalnya berlangsung damai. Namun, situasi berubah jadi ricuh setelah polisi menembakkan gas air mata dan menyemprotkan air.
Tindakan polisi itu diambil untuk membubarkan ribuan massa dengan alasan waktu untuk unjuk rasa sudah berakhir pada pukul 18.00. Sebagian massa yang enggan membubarkan diri terlibat bentrok dengan polisi.
Dalam demo besar-besaran itu, satu orang dilaporkan meninggal dan beberapa lainnya terluka. Namun, polisi belum mengkonfirmasi secara resmi.
Kericuhan dalam demo kemarin telah membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara. Presiden Jokowi menyebut demo sudah ditunggangi aktor politik.
"Saya menyesalkan kejadian bakda isya, seharusnya (demo) sudah bubar tapi rusuh. Dan ini sebelumnya telah ditunggangi aktor politik untuk memperkeruh situasi,” ucap Jokowi dalam konferensi pers semalam.
Kendati demikian, Jokowi berterima kasih kepada kiai, ustaz dan ulama yang telah memimpin umat Islam untuk tertib dalam unjuk rasa.
Terkait tuntutan demonstran agar proses hukum terhadap Ahok ditegakkan, Jokowi menjamin hal itu. Menurutnya, proses hukum akan dituntaskan secara tegas, cepat dan transparan.
"Sebelumnya sebagai presiden, saya telah memerintahkan menerima pengunjuk rasa pada Menkopolhukam, Pangab dan Menag. Dalam kesempatan itu juga telah disampaikan bahwa proses hukum terhadap Basuki Tjahaja Purnama akan dilakukan secara tegas, cepat dan transparan," kata Jokowi.(*)
NGAPAIN MEDIA ASING MENYOROTI KOSTUM POLISI INDONESIA ?? MAU PAKE SARUNG, KEK..MAU PAKE BAJU RENANG, KEK..EMANG URUSAN LOE ??
ReplyDelete