Washington, - Donald Trump telah mengejutkan Amerika Serikat dan
dunia, dengan mengalahkan Hillary Clinton dalam pertarungan untuk
menjadi presiden ke-45 AS. Milarder partai Republik itu berhasil
memenangkan pemilu 2016 yang disebut sebagai pemilu paling memecah-belah
sepanjang sejarah AS.
Dalam pidato kemenangannya, Trump mengakui adanya perpecahan tersebut. "Sekaranglah saatnya bagi Amerika untuk membalut luka perpecahan," ujar Trump di depan para pendukungnya di New York, seperti dilansir kantor berita detik dari AFP, Rabu (9/11/2016).
"Saya berjanji pada semua warga negara di tanah air kita bahwa saya akan menjadi presiden bagi semua warga Amerika," imbuh Trump yang disambut sorak-sorai para pendukungnya.
Selama kampanyenya, Trump kerap mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial yang menuai kemarahan banyak pihak. Mulai dari ancamannya untuk melarang muslim masuk ke AS, mendeportasi para imigran ilegal, hingga mencabut sejumlah kesepakatan perdagangan bebas.
Dalam pidato kemenangannya, Trump juga memuji rivalnya, Hillary atas dedikasinya pada publik selama bertahun-tahun.
"Hillary telah bekerja sangat lama dan sangat keras dalam kurun waktu yang panjang, dan kita harus banyak berterima kasih untuk jasanya pada negara kita," kata Trump. (*)
Dalam pidato kemenangannya, Trump mengakui adanya perpecahan tersebut. "Sekaranglah saatnya bagi Amerika untuk membalut luka perpecahan," ujar Trump di depan para pendukungnya di New York, seperti dilansir kantor berita detik dari AFP, Rabu (9/11/2016).
"Saya berjanji pada semua warga negara di tanah air kita bahwa saya akan menjadi presiden bagi semua warga Amerika," imbuh Trump yang disambut sorak-sorai para pendukungnya.
Selama kampanyenya, Trump kerap mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial yang menuai kemarahan banyak pihak. Mulai dari ancamannya untuk melarang muslim masuk ke AS, mendeportasi para imigran ilegal, hingga mencabut sejumlah kesepakatan perdagangan bebas.
Dalam pidato kemenangannya, Trump juga memuji rivalnya, Hillary atas dedikasinya pada publik selama bertahun-tahun.
"Hillary telah bekerja sangat lama dan sangat keras dalam kurun waktu yang panjang, dan kita harus banyak berterima kasih untuk jasanya pada negara kita," kata Trump. (*)
No comments:
Post a Comment