Jakarta, Media Suara Nasional - Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Riziek kecewa mendengar nama Syeikh
Mushthofa 'Amr Wardhani, ulama asal Mesir disebut-sebut akan menjadi saksi ahli dalam kasus Ahok terkait dugaan penistaan agama tentang surat al maidah ayat 51.
Baca: Tim Sukses Ahok Gunakan Lembaga Fatwa Mesir
"Sungguh sangat kami sesalkan bahwa Pemerintah RI mendatangkan Syeikh Mushthofa 'Amr Wardhani salah seorang petinggi Darul Iftaa Mesir untuk menjadi Saksi Ahli Agama dalam Kasus Ahok, yang ditengarai untuk diarahkan agar menafsrikan Al-Maaidah 51 sesuai Fatwa Darul Iftaa' Mesir yang membolehkan Non Muslim untuk memimpin Kaum Muslimin," ujar Habib Riziek dalam website pribadinya, Senin (14/11).
Baca juga: Ummat Islam Indonesia Dijadikan Gelandangan di Negerinya Sendiri
"Jika kami mau, kami GNPF MUI bisa mendatangkan Saksi Ahli Agama dari berbagai Negara Islam untuk menghadapinya, akan tetapi menurut kami bahwa cukuplah kita jadikan Ulama-Ulama Indonesia sebagai Saksi-Saksi Ahli Agama dalam kasus ini, sebab Ulama Indonesia banyak yang berkualitas dunia, dan Ulama Indonesia tentu lebih paham soal Indonesia," lanjutnya.
Ia menegaskan, agar jangan meremehkan ulama dan cendekiawan Indonesia, sebab kualitasnya tidak kalah dengan ulama lainnya di dunia dan lebih mengerti dengan keaadaan di dalam negeri.
Baca juga: Siapakah Habib Rizieq, Imam Besar FPI ?
"Jangan rendahkan MUI yang berisikan para Ulama dan Cendikiawan Indonesia dari berbagai Ormas dan Kalangan, karena MUI bukan saja berkelas dunia, tapi juga paling mengerti tentang kondisi dalam negeri Indonesia dibanding Ulama dari negeri mana pun," tegasnya.
"Nasihat kami untuk Syeikh Mushthofa 'Amr Wardhani agar tidak mencampuri urusan umat Islam Indonesia, karena nanti akan mencoreng dan mencemarkan Darul Iftaa dan Al-Azhar serta Negara Mesir yang selama ini begitu terhormat di tengah Bangsa Indonesia," tandasnya.
Baca: Tim Sukses Ahok Gunakan Lembaga Fatwa Mesir
"Sungguh sangat kami sesalkan bahwa Pemerintah RI mendatangkan Syeikh Mushthofa 'Amr Wardhani salah seorang petinggi Darul Iftaa Mesir untuk menjadi Saksi Ahli Agama dalam Kasus Ahok, yang ditengarai untuk diarahkan agar menafsrikan Al-Maaidah 51 sesuai Fatwa Darul Iftaa' Mesir yang membolehkan Non Muslim untuk memimpin Kaum Muslimin," ujar Habib Riziek dalam website pribadinya, Senin (14/11).
Baca juga: Ummat Islam Indonesia Dijadikan Gelandangan di Negerinya Sendiri
"Jika kami mau, kami GNPF MUI bisa mendatangkan Saksi Ahli Agama dari berbagai Negara Islam untuk menghadapinya, akan tetapi menurut kami bahwa cukuplah kita jadikan Ulama-Ulama Indonesia sebagai Saksi-Saksi Ahli Agama dalam kasus ini, sebab Ulama Indonesia banyak yang berkualitas dunia, dan Ulama Indonesia tentu lebih paham soal Indonesia," lanjutnya.
Ia menegaskan, agar jangan meremehkan ulama dan cendekiawan Indonesia, sebab kualitasnya tidak kalah dengan ulama lainnya di dunia dan lebih mengerti dengan keaadaan di dalam negeri.
Baca juga: Siapakah Habib Rizieq, Imam Besar FPI ?
"Jangan rendahkan MUI yang berisikan para Ulama dan Cendikiawan Indonesia dari berbagai Ormas dan Kalangan, karena MUI bukan saja berkelas dunia, tapi juga paling mengerti tentang kondisi dalam negeri Indonesia dibanding Ulama dari negeri mana pun," tegasnya.
"Nasihat kami untuk Syeikh Mushthofa 'Amr Wardhani agar tidak mencampuri urusan umat Islam Indonesia, karena nanti akan mencoreng dan mencemarkan Darul Iftaa dan Al-Azhar serta Negara Mesir yang selama ini begitu terhormat di tengah Bangsa Indonesia," tandasnya.
Mana suara provokator yang demo lalu, tidak bersuara untuk menyatakan bahwa bom manusia adalah penistaan agama. Mereka semua sembunyi seakan cuci tangan dan tidak bertanggung jawab. Fahri, Fadli, Amin Rais, Jibril, Rizieq, SBY, Dhani dll lari mereka semua. Seharusnya tragedi seperti ini para politisi dan ulama teroris harus bersuara kepada pemerintah untuk mengusut tuntas siapa dalangnya. Jangan hanya nafsu mau menjatuhkan Ahok yg sdh berbuat banyak dan terbaik bersama Jokowi untuk daerah dan bangsa. Rakyat menanti omong besar anda yg mempersoalkan hal kecil untuk dibesar2kan, karena kepentingan dan keserakahan anda akan kekuasaan.
ReplyDeleteUrusan penegak Hukum jangan dicampuri oleh siapapun
ReplyDeleteMakanya bro sadar kalo islam itu bukan cma milik reziek dan indonesia tpi milik seluruh dunia kenapa ente2 maksain kehendak atas nama agama..??Kalo bicara negara mungkin dan wajib hanya org indonesia yg berhak tpi kalo bicara agama ya seluruh dunia berhak...ente terus2in aja lama2 kejadian bener kayak timur tengah.
ReplyDeleteUdh mulai kebakaran jenggot ni sirizieq , seolah2 kebenaran itu hanya miliknya ,
ReplyDeleteindonesia adalah negara republik. seperti orde lana. pada jaman orde lama orng2 sprt ini bisa di tiadakan
ReplyDeleteapa masalahnya, toh perintah quran kan itu sama untuk semua agama islam, pake alasan masalah negara, apa hubunganya, toh ini hanya mengunkap tafsir saja, biar kjelas apa maksudnya almaidah 51 itu...
ReplyDeletemungkin ulama indonesia banyak yang berkelas dunia. tapi kalau ada yang namanya rasa iri, takut dan ada uang di depan mata. maka penafsiran serta jawabannya bisa berbeda. katanya islam cinta damai, tapi kenapa ricuh? kenapa mau menang sendiri? ingat indonesia dari dulu sebelum kita2 ada memang sudah terdiri dari berbagai macam suku, adat, agama, dan ras. kalau orang dulu bisa akur kenapa yang sekarang gak bisa? sudahlah tuhan aja maha pengampun dan pemaaf kenapa kita yang umatnya tidak bisa mengikuti sifat tuhan kita. kenapa harus anarki? ingat kawan pelangi itu indah karena perbedaan.
ReplyDeleteEe kafir bodoh. Dlm islam tdk ada istilah umat tuhan. Yg ada hamba tuhan
DeleteEe kafir bodoh, dlm islam tdk ada yg namanya umat tuhan. Yg ada hamba tuhan. Krn tuhan itu bkn manusia. Beda sprti berhala kalian anjing
DeleteSetuju..... setuju banget. Memang aromanya bukan lagi berbau Singgungan Agama, tapi sudah berbau busuknya politik dan kepentingan. NKRI harus tetap Solid. Jangan mau dipecah-belah oleh kepentingan kelompok atau golongan. Merdeka..!!!
ReplyDeleteJangan pernah mendustakan Al Qur'annulkarim nanti dampaknya sangat besar
ReplyDeleteAl Qur'an adalah firman Allah bukan bukan perbuatan manusia, jadi jangan sekali-kali mendustainya
jiakakakaak...
ReplyDeleteSudah ketahuan kan...., dasar utama nya bukan penistaan agama....,memang ingin merusak citra negara
ReplyDeleteSetuju bumi hanguskan orang2 yg akan memecah NKRI harga mati..dahulu kita hidup tanpa membedakan ras,suku,dan agama..
ReplyDeleteI love your website, I would appreciate it for a good read this...!!!
ReplyDelete