Kab. Bandung, SNP Jabar - Di musim penghujan ini bencana banjir
yang melanda kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah , Bojongsoang , Rancaekek ,
Majalaya dan daerah lain yang berada di kabupaten Bandung akibat ulah manusia
yang tidak memperdulikan ekosistem lingkungan, terutama akibat dari limbah
sampah yang dibuang ke sungai.
“Selain itu juga adanya
pendangkalan sungai Citarum,’’ ujar Harun Al. Rasyid ketua LSM Gempar kab.
Bandung, Rabu (2/11/2016)
Dijelaskannya, bencana banjir di
Cieunteung dan sekitarnya merupakan bencana banjir Nasional karena dari tahun
ke tahun pemerintah kabupaten Bandung belum bisa menangani secara tuntas. “Yang
lebih memprihatinkan lagi sekarang banyaknya bangunan perumahan Real Estate
yang berdampak pada tidak tertampungnya saluran air ke sungai,” tegasnya.
Harun berharap kepada para wakil
rakyat baik daerah maupun pusat untuk segera melakukan koreksi yang lebih
mendalam agar bencana banjir bisa segera teratasi, jangan sampai rakyat menjadi
korbannya.
“Kami sangat prihatin sekali atas
saudara-saudara kami yang kena bencana banjir tiap tahunnya, terlebih bencana
tersebut telah banyak menelan korban jiwa,” pungkasnya.
Sementara itu bencana banjir di kecamatan
Dayeuhkolot yang terjadi kamis malam (27/10) telah merendamkan 3414 perumahan penduduk dengan ketinggian 1,50
meter sampai dengan 2 meter lebih, sehingga para korban dievakuasi ke tempat penampungan yang lebih aman oleh tim
Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) dan Koramil Dayeuhkolot yang dipimpin oleh komandannya
Kapten Arm Momon serta camat Bojongsoang, Baleendah dan Dayeuhkolot.
Menurut Danramil Dayeuhkolot
Kapten Momom saat diminta keterangannya melalui telepon seluler mengatakan, ’’Banjir
yang terjadi di daerah kami akibat dari derasnya air hujan yang sangat besar
kiriman dari daerah sungai Cigede Lembang dan Paseh serta Cibeureum yang
mengarah ke sungai Citarum sehingga sungai tersebut tidak bisa menampung air,’’
tandasnya. (Arbim)
No comments:
Post a Comment