CIBINONG,
Swaranasionalpos.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor krisis Pegawai
Negeri Sipil (PNS). Krisis ini di perparah diambil alihnya tenaga pengajar guru
hingga staf tata usaha (TU) di 42
sekolah SMAN/SMKN, se-Kabupaten Bogor oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Sementar untuk melayani 5,5 juta penduduk, Pemkab Bogor
membutuhkan setidaknya 41.426 pegawai. Namun, saat ini yang terdaftar hanya
20.060 atau separuh dari kebutuhan. Itu pun belum dikurangi pegawai yang pindah
kewenangannya ke provinsi.
Harapan dibukanya keran CPNS dari Pemkab Bogor terus
digaungkan. Paling tidak, kata Dadang Irfan, Kepala Badan Kepegawaian,
Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Bogor, lowongan dibuka untuk tenaga
kesehatan dan pendidikan.
“Karena dua sektor itu yang paling minim. Tapi sampai
sekarang belum ada arahan lagi dari Kementerian PAN-RB soal dibukanya CPNS,”
kata Dadang, Rabu (9/11).
Tambah Dadang, walaupun CPNS dibuka, tidak serta merta
Pemkab Bogor bisa mengisi slot kebutuhan. Karena, dari yang diajukan pada 2014
lalu sebanyak 3.500, hanya dikabulkan 105 pegawai. “Tidak mungkin kami ajukan
kebutuhan sekaligus 21 ribu pegawai. Karena daerah lain juga mengajukan
pastinya,” tukas Dadang.
Ia menambahkan, sektor pendidikan dan kesehatan menjadi yang
paling banyak kekurangan. Untuk jabatan guru, dari kebutuhan 23.069, Pemkab
Bogor baru memiliki tenaga guru 11.092.
TENAGA KESEHATAN
Sementara untuk tenaga kesehatan seperti dokter masih kurang
233 orang dari 597 yang dibutuhkan. Kemudian perawat baru 754 orang dari 1.617
orang yang dibutuhkan dan bidan baru terisi 565 orang dari kebutuhan 946 orang.
Kasubid Analisis Kebutuhan dan Pengadaan Pegawai pada BKPP
Kabupaten Bogor, Susi Hastuti menambahkan, mulai tahun depan tidak ada lagi
jabatan Pegawai Tidak Tetap (PTT) atau honorer.
“Iya semenjak ada Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak ada lagi
honorer. sehingga namanya bukan PNS lagi. Melainkan Aparatur Sipil Negara,”
tandas Susi. *IND/NAY/KND
No comments:
Post a Comment