Bupati
Sukabumi Marwan Hamami bersama Sekretaris Deputi Pengembangan Pemasaran
Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, Giri Adnyani
|
Sukabumi, Swaranasionalpos.com - Rencana
Pemerintah Provinsi Jawa Barat membangun bandara Citarate di Kecamatan Surade
diapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi. Bahkan Pemkab Sukabumi akan
terus mendorong terwujudnya pembangunan bandara tersebut, salah satu upaya
penguatan geopark Ciletuh di Kecamatan Ciemas yang punya nilai jual tinggi
dimata dunia internasional sebagai destinasi wisata taman alam bebatuan.
Bupati
Sukabumi, Marwan Hamami mengatakan, pembangunan bandara Citarate adalah untuk
menopang perkembangan destinasi wisata taman alam bebatuan geopark Ciletuh yang
sudah diakui UNESCO.
“Tentu
akan kita dorong pembangunan bandara Citarate, meski memang program itu dari
provinsi. Peluangnya masih besar. Sekarang kabarnya, tim perencanaan dari
provinsi sudah masuk ke Surade,” ujar Marwan sesuai membuka acara bimbingan
teknis potensi pariwisata mancanegara di Hotel Augusta Cikukulu, Kecamatan
Cicantayan, Rabu (26/10/2016) pekan lalu.
Marwan
berkata, di beberapa negara yang memiliki geopark diimbangi dengan adanya
lapangan terbang perintis. Sejatinya di Kabupaten Sukabumi pun harus sudah ada
bandara yang bisa menguatkan posisi geopark Ciletuh.
“Sekarang
perjalanan dari Jakarta ke Sukabumi bisa menempuh hampir 8 jam. Itu bisa
dirasakan wisatawan yang datang ke sini (Sukabumi). Kalau nanti ada
penerbangan, hanya setengah jam waktu tempuhnya,” paparnya.
Diyakini
Marwan, potensi pariwisata di Kabupaten Sukabumi akan mampu bersaing dengan
tempat wisata lainnya di Indonesia. Hanya saja, banyak hal yang mesti dibenahi,
utamanya menyangkut perilaku masyarakat.
Seperti
di geopark Ciletuh, beber dia, saat ini banyak muncul kelompok-kelompok
pemungut liar atau pengutip. Padahal, apabila nanti geopark berkembang menjadi
tempat tujuan wisata, kelompok pemungut itu bisa menjadi penghambat.
Seharusnya
mereka bisa mencari potensi lain untuk dikembangkan menjadi satu peluang, tidak
hanya berpikir praktis dengan cara memungut. Dampak aksi mereka itu sangat
berat. Orang yang berkeinginan memajukan daerah akan rusak dengan
perilaku-perilaku seperti itu, terang Marwan.
Hal
serupa juga terjadi di kawasan Pantai Citepus Kecamatan Palabuhanratu dan
Pantai Karanghawu Kecamatan Cisolok. Di wilayah itu, menurut Marwan, sudah
mulai bermunculan ‘raja-raja kecil’ yang seolah-olah kawasan tersebut merupakan
milik mereka. Perilaku masyarakat di wilayah pantai itu terkesan mencari
kesempatan dalam kesempitan.
"Makanya,
tak sedikit wisatawan memilih Pantai Sawarna di Kabupaten Lebak. Padahal,
potensi pantainya jauh lebih bagus bila dibandingkan dengan Pantai
Palabuhanratu. Jika Kabupaten Banyuwangi dalam satu tahun bisa menyiapkan 20
destinasi wisata, Sukabumi bisa lebih dari itu," ucapnya.
Sekretaris
Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata,
Giri Adnyani, menyebutkan potensi wisata di Kabupaten Sukabumi menggambarkan
secara umum wisata Indonesia. Kabupaten Sukabumi memiliki banyak wisata alam
dan budaya.
"Alasan
wisatawan mancanegara datang ke Indonesia karena ingin menikmati wisata alam
dan budaya. Sukabumi sudah memiliki kekuatan itu," tuturnya.
Giri
menekankan agar kekayaan wisata alam di Sukabumi dieksplorasi. Kekayaan itu harus
dimanfaatkan betul untuk menggaet keinginan wisatawan sehingga tepat sasaran
dan tepat guna.
"Untuk
tahap awal kami sarankan mendatangkan tour operator atau tour
writer. Nantinya mereka akan mengenali dulu potensi wisata mana yang tepat
untuk wisatawan mancanegara. Kalau tak seperti itu, meskipun memiliki potensi
wisata alam dan budaya bagus tapi tidak tepat membidik pasarnya, tentu menjadi
percuma," ujarnya. * Nasrul. S
No comments:
Post a Comment