Kab. Bogor, Media Suara Nasional – Siang tadi
empat orang yang menyatakan dirinya anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Suara
Timur sebagai perwakilan dari masyarakat Kampung Bakom Desa Limusnunggal,
Kecamatan Cileungsi menemui Perwakilan PT. Cipta Mandiri Wirasakti (PT. CMW)
yang saat itu di wakili oleh Pak Budi selaku HRD yang mengurusi
hubungan dengan lingkungan masyarakat dan di dampingi Security (Pak Eko)
melakukan diskusi terkait rusaknya jalan Desa di Gang Siptop (Pangkalan VIII)
yang merupakan satu-satunya akses jalan menuju ke PT. CMW dari jalan raya
Narogong pada KM.15. Senin (29/1/18).
Menurut pernyataan Jamaluddin Mansyur, SH. kepada MSN, salah satu dari empat
orang anggota LSM Suara Timur yang ikut diskusi siang tadi, bahwa ada rapat
yang telah dilaksanakan antara beberapa Perusahaan dengan Pihak Pemerintahan
Desa Limusnunggal, Kec. Cileungsi Kab. Bogor untuk segera melakukan perbaikan
jalan yang rusak dan berlubang sejauh kurang lebih 350 Meter hingga sampai ke
perbatasan Kota Bekasi tepatnya Kelurahan Ciketing Udik.
“Namun, PT. CMW yang di wakili Budi menuturkan bahwa perbaikan
jalan ini belum bisa dilaksanakan karena banyaknya pekerjaan dan persiapan
perusahaan untuk stock barang sehingga tidak mungkin dalam waktu dekat ini bisa
melakukan pengecoran jalan. Sesuai dengan apa yang dikatakan Pak Budi karena
tingginya volume kendaraan PT. CMW melintas,” ungkap Jamaluddin Mansyur, SH yang
akrab disapa ilonk.
Dalam suasana diskusi yang sedikit alot dan memancing emosi
para aktifis kepemudaan merasa tidak dihargai karena diskusi bertempat di ruang tunggu
dan tidak privasi hingga banyak lalu lalang orang memperhatikan obrolan
tersebut, ditambah lagi Budi menuturkan bahwa PT. CMW adalah percontohan se- Kabupaten
Bogor karena kooperatif terhadap lingkungan dan bangga karena bisa melakukan
perbaikan Jalan Desa. Yang menurut ilonk omongan tersebut tidak begitu penting
juga sebagai alibi memundurkannya waktu pengecoran hingga bulan Mei 2018 mendatang.
Kekesalan ilonk terlihat saat mengatakan, “urusan stock
barang atau tranportasi kendaraan itu urusan bapak (Budi, red) dan urusan PT. CMW, urusan
saya disini adalah mewakili warga yang setiap hari harus berurusan dengan jalan
berlubang hingga bisa mengakibatkan kecelakaan lalu lintas karena banyaknya
jalan rusak berlubang, jadi apakah bisa pengecoran dimajukan waktunya tidak
harus menunggu bulan Mei?” tanya ilonk dengan raut wajah emosi.
Budi tetap bersikukuh akan melakukan pengecoran pada Bulan Mei 2018 mendatang dan besok Selasa (30/01/18) Budi akan menemui Kepala Desa
Limusnunnggal untuk membicarakan hal ini.
Dengan penuh kekecewaan ilonk dan aktivis lainnya pergi
meninggalkan PT. CMW dan akan melakukan koordinasi dengan warga untuk dapat
melakukan aksi lanjutan jika perusahaan tidak segera melakukan perbaikan jalan
yang rusak akibat truk yang bermuatan besar PT. CMW tersebut. Karena dianggap jika
sampai bulan Mei 2018 pengecoran khawatir akan memakan korban jiwa akibat
terjerembabnya pengguna jalan pada lubang. (ASK/RYN)
No comments:
Post a Comment