Jakarta - Petinggi Majelis Ulama Indonesia, Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama, dan Pengurus Pusat Muhammadiyah sepakat untuk meminta
warganya agar tidak mengikuti demonstrasi yang berlangsung 4 November
mendatang.
Imbauan itu disepakati usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin.
"Tiga organisasi besar ini sepakat tidak menganjurkan umat Islam mengikuti demonstrasi demi menghindarkan kerusakan negara yang lebih besar. Indonesia harus dirawat dan dijaga jangan sampai terjadi perpecahan," kata Rois Syuriah PBNU Ahmad Ishomuddin saat menghadiri diskusi di Wahid Institute kemarin.
Ahmad menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara demokrasi. Sehingga setiap masyarakat boleh menyampaikan pendapat lewat demonstrasi. Asalkan, demo harus dilakukan sesuai aturan yang berlaku.
"Kami berharap demo berjalan tanpa membawa kerusakan. Apa lagi sampai menimbulkan korban yang memecah belah Indonesia. Indonesia yang meredekanya sudah diperjuangkan muslim dan nonmuslin terdahulu," kata Ahmad, dikutif cnni.
Seperti diketahui, pada 4 November mendatang sejumlah organiasasi massa (ormas) Islam akan melakukan demo. Demonstrasi itu digelar sebagai bentuk protes ormas terhadap ucapan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dianggap telah menistakan agama.
Menanggapi hal itu, Ahmad mengatakan sebaiknya pendemo percaya pada pemerintah yang sudah memproses Ahok. "Serahkan Ahok kepada pihak berwajib sehingga bisa diproses secara hukum dengan baik."
Ahmad merasa bingung mengapa massa yang mengatasnamakan agama Islam itu menjadi pemarah. Ia mengetahui warga Indonesia sebagai warga yang ramah, bukan pemarah. Tapi kini, kata Ahmad, sopan santun orang Islam sudah hilang, di sosial media mereka kehilangan arah.
"Ini bahaya, kita harus menjaga keamanan. Aman itu berkaitan dengan iman. Kalau iman itu individu dengan Tuhan, kalau aman berkaitan dengan seluruh orang lain," kata Ahmad.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict Sidney Jones menyampaikan pendapat berbeda. Ia menilai aksi 4 November semakin memanas karena pemerintah yang kurang tanggap.
"Kalau 4 November dilaksanakan, kenapa baru sekarang ulama diundang oleh presiden untuk membicarakan dan memperdamaikan suasana. Padahal jelas sejak awal kampanye ada unsur yang ingin memanfaatkan Ahok yang bukan orang Islam untuk kepentingan kampanye," Sidney.
Lebih lanjut, Sidney menilai apa yang disepakati oleh tiga organisasi besar itu merupakan keputusan yang tepat. Anjuran kepada umat Islam untuk tidak melakukan demo bisa menyelamatkan umat Islam itu sendiri. (*)
Imbauan itu disepakati usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin.
"Tiga organisasi besar ini sepakat tidak menganjurkan umat Islam mengikuti demonstrasi demi menghindarkan kerusakan negara yang lebih besar. Indonesia harus dirawat dan dijaga jangan sampai terjadi perpecahan," kata Rois Syuriah PBNU Ahmad Ishomuddin saat menghadiri diskusi di Wahid Institute kemarin.
Ahmad menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara demokrasi. Sehingga setiap masyarakat boleh menyampaikan pendapat lewat demonstrasi. Asalkan, demo harus dilakukan sesuai aturan yang berlaku.
"Kami berharap demo berjalan tanpa membawa kerusakan. Apa lagi sampai menimbulkan korban yang memecah belah Indonesia. Indonesia yang meredekanya sudah diperjuangkan muslim dan nonmuslin terdahulu," kata Ahmad, dikutif cnni.
Seperti diketahui, pada 4 November mendatang sejumlah organiasasi massa (ormas) Islam akan melakukan demo. Demonstrasi itu digelar sebagai bentuk protes ormas terhadap ucapan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dianggap telah menistakan agama.
Menanggapi hal itu, Ahmad mengatakan sebaiknya pendemo percaya pada pemerintah yang sudah memproses Ahok. "Serahkan Ahok kepada pihak berwajib sehingga bisa diproses secara hukum dengan baik."
Ahmad merasa bingung mengapa massa yang mengatasnamakan agama Islam itu menjadi pemarah. Ia mengetahui warga Indonesia sebagai warga yang ramah, bukan pemarah. Tapi kini, kata Ahmad, sopan santun orang Islam sudah hilang, di sosial media mereka kehilangan arah.
"Ini bahaya, kita harus menjaga keamanan. Aman itu berkaitan dengan iman. Kalau iman itu individu dengan Tuhan, kalau aman berkaitan dengan seluruh orang lain," kata Ahmad.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict Sidney Jones menyampaikan pendapat berbeda. Ia menilai aksi 4 November semakin memanas karena pemerintah yang kurang tanggap.
"Kalau 4 November dilaksanakan, kenapa baru sekarang ulama diundang oleh presiden untuk membicarakan dan memperdamaikan suasana. Padahal jelas sejak awal kampanye ada unsur yang ingin memanfaatkan Ahok yang bukan orang Islam untuk kepentingan kampanye," Sidney.
Lebih lanjut, Sidney menilai apa yang disepakati oleh tiga organisasi besar itu merupakan keputusan yang tepat. Anjuran kepada umat Islam untuk tidak melakukan demo bisa menyelamatkan umat Islam itu sendiri. (*)
kok bisa..demo dilarang..yang tidak boleh itu demo apabila merusak..ada ada saja..
ReplyDelete