Bandung,Media Suara Nasional-Kondisi sungai Citarum sudah dikategorikan sangat parah dikarenakan saat ini sungai citarum mengandung begitu banyak bahan berbahaya dan beracun sehingga perlu perhatian yang ekstra khusus dari semua unsur yang terkait.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang IV Menko Maritim, Safri Burhanudin saat meninjau IPAL PT Idaman Era Mandiri dan Pengolahan IPAL Terpadu PT Mitra Citarum Air Biru (MCAB) di Cisirung, Dayeuhkolot, Kab. Bandung, Sabtu (14/7).
Baca Juga:
1. Polsek TBT Amankan Pelaku Penyalahgunaan Narkotika Sekaligus Curanmor.
2. Sat Narkoba Polres Mesuji Amankan Kurir Sabu Seberat 1 Gram.
3.BESS Finance Widasari Diduga Pakai Preman Berkedok Lesing Untuk Gelapkan Unit Motor Konsumen.
4. Diduga Oknum Satpol PP Menyelingkuhi Istri Teman Kerjanya.
5. Minta Di Antar Pulang, Korban Diperkosa, Pelaku Di Kecrek Polisi.
6. Tergiur Uang Rp. 25 Ribu, Gadis 14 Tahun Di Indramayu Hilang Keperawannya.
Menurut Safri, dari hasil tinjauan, kedua IPAL tersebut dinyatakan masih belum baik. PT Idaman Era Mandiri baru melakukan pengolahan limbah cairnya sebanyak 24 persen. Sisanya, limbah dikirim ke IPAL komunal milik PT MCAB.
PT MCAB sendiri, Lanjut Safri, tidak menjalankan proses IPAL dengan baik. Sistem IPAL-nya pun dibilang masih cukup kuno dan tidak terawat dengan baik.
"Suasana disini koq tidak terawat, seperti tempat hantu, terlihat sekali kalau pengusahanya kurang serius. Kesannya IPAL ini seperti boneka etalase, pajangan saja", ujar Safri dengan nada kesal.
"Kalau kita lihat, IPAL komunal ini kapasitasnya sangat rendah. Akibatnya, limbah yang masuk kesini, mungkin diolah sebanyak 10 hingga 20 persen, lalu dibuang lagi. Sepertinya ini bukan tempat pengolahan limbah tetapi hanya transit saja".
Jadi, lanjutnya, jika kita lihat disitu, ada limbah ke aliran sungai, ada kemungkinan kebocoran dari sini yang masuk ke sungai Citarum. Keuntungan yang diterima oleh perusahaan IPAL ini tidak sebanding dengan biaya kesehatan BPJS senilai 9 triliun yang dikeluarkan kepada masyarakat di DAS Citarum,” jelas Safri.
Baca Juga:
1. Problematika Pemilihan Umum Serentak Tahun 2019
2. PUSKESMAS Jonggol Adakan Lomba Senam Lansia Di Hari Ulang Tahun Lanjut Usia ke-23.
3. SMP Negeri 3 Jatibarang Peringati Hari RA. Kartini.
4. Woow....!!! Gadis Cantik Pedagang Nasi Senyum Manis, Lezat & Nikmat Sejuta Rasa.
5. Kades Ciparay Gelar Halal Bi Halal Hadirkan Para Tokoh Politik Dan Agama.
6. Legalitas Tidak Jelas Pihak Desa & Kecamatan Dayeuh Kolot Belum Pernah Terima Ajuan Perizinan PT. MT Group.
7. Kades Cinanggela Akan Ambil Jalur Hukum Terkait Pemberitaan Miring JAYANTARA NEWS Tentang Dirinya.
8. Jabatan Kepala Desa Santigi Yang Sempat Kosong Kini Terisi Kembali.
Menurutnya, setiap bahan produksi pasti ada biaya pengolahan. "Makanya kita minta kembalikan biaya pengolahan itu, silahkan dikembalikan dan dikontrol kembali".
"Menko Maritim telah memberikan waktu selama tiga bulan. Pada awal Agustus ini persoalan pengolahan limbah harus selesai, Minggu depan akan ada pertemuan sampai dimana perkembangan sungai Citarum, harus ada yang kelihatan”, tandasnya.
Diakhir kunjungan, dihadapan para awak media, Safri Burhanudin menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada jajaran Sektor Satgas Citarum yang selama ini telah bekerja opimal, bekerja siang dan malam untuk kontrol aliran sungai. “teman-teman industri, pengusaha pabrik, bantulah masyarakat dengan tidak membuang limbah kotor ke sungai demi generasi kita ke depan", tutupnya.
Pada acara kunjungan ini dihadiri pula oleh Mayjen TNI Zaedun, Dansektor Satgas VII Citarum Harum Kolonel Kav. Purwadi, Kolonel Inf. Yusep Sudrajat serta para Pegiat Lingkungan. (Elly/Arbim)
No comments:
Post a Comment