![]() |
Drs H Budi Budiman bareng istrinya Dra Hj Eti saat kampanye di Dadaha |
Kota Tasikmalaya, SNP -
Pamor sang petahana Drs. H. Budi Budiman kini sedang di uji dalam ajang
perhelatan Pilkada 2017, pasalnya Walikota non aktif itu sedang mendapat
tantangan baru berupa harus bisa memecahkan mitos supaya bisa terpilih kedua
kalinya.
Karena
selama ini seorang incumbent di Kota Tasikmalaya belum pernah bisa memenangkan
2(dua) periode secara berturut-turut. Sebab pengalaman yang terjadi sejak era
Walikota Bubun Bunyamin maupun Walikota Syarif Hidayat, keduanya kalah dalam
ajang Pilkada kedua kalinya.
Padahal
kedua orang tersebut saat itu adalah seorang incumbent serta di dukung oleh
sejumlah parpol, ormas juga masyarakat lainnya, akan tetapi akhirnya harus
mengakui kemenangan rivalnya sehingga mereka
berdua hanya bisa memimpin Kota Tasikmalaya dalam 1(satu) periode saja.
“Kalau
Budi Budiman bisa terpilih kembali berarti bisa memecahkan rekor baru serta
tercatat bisa memecahkan mitos selama ini, tentunya itu sebuah prestasi bagi
seorang petahana bahwa kepemimpinannya masih di butuhkan masyarakat Kota
Tasikmalaya”, terang pemerhati politik, Yanyan Afgani, Senin (6/2).
Menurut
Yanyan, dengan modal kepercayaan masyarakat atas berbagai bukti prestasi yang
di raih oleh Budi tentunya bisa menjadi magnet utama, apalagi di tambah dengan
adanya survei dari LSI yang menempatkan elektabilitasnya Budi-Yusuf unggul dari
2(dua) rivalnya.
Agar
bisa mempertahankan tren positif dalam survei tersebut, Budi harus bisa menjaga
perilaku pendukungnya karena dengan sikap yang tidak simpati kepada warga lain
bisa menjadi antipasti, misalnya saat kampanye kemarin ada kejadian di Car Free
Day dengan masyarakat.
Seharusnya
Budi bisa mengendalikan perilaku para simpatisannya guna untuk menjaga
reputasinya di mata masyarakat karena itu bisa menjadi boomerang. bahkan bisa
saja para pemilihnya mendadak mendukung rivalnya karena merasa kecewa dengan
ulahnya.
“Justru
seyogianya itu dalam masa kampanye tersebut harus di tonjolkan pencitraan agar
bisa menarik minat masyarakat, ingat para pemilih itu adalah masa mengambang
dan sudah cerdas, jadi harus bisa menjaganya”, terangnya.
Kata
Yanyan, terlepas ada kekurangan selama ini dan selalu mendapat sejumlah
kritikan, hal itu bisa dijadikan koreksi dan sebagai bahan masukan untuk perbaikan
ke depannya, teapi Budi juga harus bisa menyakinkan para pemilihnya untuk
membawa kesejahteraan warganya.
Terpenting
nanti kalau memang terpilih, Budi harus bisa membuktikan semua janji politiknya
kepada masyarakat supaya tagline teruji, terbukti, berbudi dan lanjutkan memang
bisa terealisasikan, jangan hanya retorika politik belaka saja.
“Ingat
proses menuju menuju final pada 15 Februari 2017 di sejumlah TPS, ada beberapa
hari lagi. Seyogianya bisa di manfaatkan dengan cerdas, nantinya suka atau
tidak suka dalam demokrasi itu akhirnya semua harus bisa menghargai pilihan hasil
suara terbanyak masyarakat”, pungkasnya.
(Jefri/Ariska/D.Saepudin)
No comments:
Post a Comment