Marlan
Nursyamsu, Sekdis Pendidikan Kabupaten Bandung, "Dari 310 SMP Negeri
dan Swasta di kabupaten Bandung pada tahun ini baru 59 sekolah yang siap
mengikuti UNBK, bahkan dari 74 SMP Negeri hanya 17 sekolah yang
mengikuti UNBK atau 25 persen".
Diakuinya,
untuk saat ini sekolah kami baru memiliki sarana 20 komputer dan masih
ada kekurangan 100 komputer, untuk itu guna melengkapi kekurangan dan
mengikuti ujian berbasis komputer, agar Ujian Nasional berjalan sukses maka kami melakukan kerjasama dengan SMK Wirakarya,” pungkasnya. (Jefri/Arbim)
Kab. Bandung, SNP - Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Ciparay merupakan sekolah yang berada di bawah lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, saat ini sekolah tersebut sedang mempersiapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Terobosan
ini merupakan langkah yang tepat untuk uji kompetensi siswa didiknya
sesuai dengan program pemerintah pusat melalui Dinas Pendidikan. SMPN 3
Ciparay dibawah kepemimpinan Hj. N. Lisnur Solihah S.Pd, MM.Pd
merupakan salah satu sekolah percontohan bagi sekolah menengah pertama
yang lainnya, dimana sekolah tersebut mampu dan siap untuk melaksanakan
UNBK.
“Sebagai bahan perbandingan diwilayah Gugus 8 ada beberapa Sekolah Menengah Pertama unggulan, baik Sekolah Swasta maupun Negeri yang belum mampu melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer,” ujar H. Adang Sujana Kabid SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung ketika diminta tanggapannya saat memantau OSN se-Kab. Bandung yang dilaksanakan di SMPN 1 Ciparay, Sabtu (11/3).
“Kami sangat Bangga akan kepemimpinan Kepala Sekolah
tersebut yang telah berani dan perlu dicontoh untuk melaksanakan ujian
Nasional Berbasis Komputer. Ini perlu di ikuti oleh sekolah-sekolah yang
lainnya guna melakukan penjajakan dan terobosan wajib UNBK untuk tahun
2018 mendatang serta sebagai modal awal langkah peningkatan mutu
pendidikan terhadap siswanya”, harapnya.
Sementara
itu Marlan Nursyamsu, Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung
saat diwawancara terkait UNBK untuk tingkat SMP yang didampingi Kasie
Kurikulum Enjang Hasanudin, diruang kerjanya mengatakan, “SMP-SMP di Kabupaten Bandung pada dasarnya belum siap mengikuti UNBK, akibat
dari terbatasnya penyediaan komputer, dari 310 SMP Negeri dan Swasta
pada tahun ini SMP yang mengikuti UNBK baru 59 sekolah, bahkan dari 74
SMP Negeri hanya 17 SMP yang bisa mengikuti UNBK atau baru 25 persen,” tandasnya.
Masih menurut Marlan, “Padahal
sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, Juhana
menargetkan 50 persen SMP Negeri dan Swasta bisa ikut UNBK yang sudah
diputuskan Disdik Jabar, lalu surat keputusannya sudah dikirim ke Kemendikbud, sehingga kemungkinan besar tidak ada perubahan lagi,” jelasnya.
Kesulitan sekolah termasuk SMP dalam penyelenggaraan UNBK, kata Marlan terutama dalam penyediaan komputer, minimal 140 komputer, dimana rata-rata sekolah dalam Ujian Nasional tidak kurang dari 400 siswa,” tambahnya.
Sementara ditempat terpisah Wakasek bidang Sarana SMPN 3 Ciparay , Ohan Parhanudin S.Pd, M.Pd saat dihubungi melalui telepon seluler mengatakan, “untuk tahun ajaran 2017-2018 siswa kelas 9 yang akan mengikuti Ujian Nasional sebanyak 250 orang siswa. Sesuai dengan arahan dari pimpinan kami, untuk ujian kali ini kami akan menerapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer guna penjajakan untuk Ujian Nasional tahun yang akan datang, dimana tahun mendatang Ujian Nasional diwajibkan berbasis Komputer,” jelasnya.
No comments:
Post a Comment