Pasuruan, Swara Nasional Pos - Koalisi
Serikat Rakyat Pasuruan Bersatu (Seratu) tolak Proyek Umbulan, kembali
menggelar aksi unjuk rasa dengan membawa kijing makam dan tikus ke
gedung DPRD Kabupaten Pasuruan, Senin (10/7/2017).
Mereka menolak upaya
privatisasi proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan. Menurut mereka hanya akan menguntungkan pihak swasta.
Dalam aksi kemarin, para peserta aksi menyuarakan aspirasi rakyat Kab. Pasuruan menolak proyek umbulan, sempat
terjadi ketegangan saat petugas kemanan berusaha mencegah peserta aksi
yang saat itu memaksa membawa kijing makam tersebut masuk ke dalam
gedung dewan.
Namun, kondisi tersebut kembali normal setelah Sudiono Fauzan, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan datang dan meredam ketegangan para aksi unjuk rasa dengan petugas.
"Jika soal investor, Pasuruan sendiri banyak orang kaya, lalu kenapa diberikan ke pihak lain??, jelasnya.
Namun, kondisi tersebut kembali normal setelah Sudiono Fauzan, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan datang dan meredam ketegangan para aksi unjuk rasa dengan petugas.
Menurut warga di sekitar Umbulan yang ikut langsung
menolaknya proyek umbulan, "kita warga di sekitar sana sering
kekurangan air bersih ini red (Pemerintah) mau menjualnya ke pihak asing,
kenapa tidak di kelolah sendiri (Pemerintah Kab. Pasuruan) saja?" tanyanya.!!
"Jika soal investor, Pasuruan sendiri banyak orang kaya, lalu kenapa diberikan ke pihak lain??, jelasnya.
Menurut Ketua LSM Pusaka, Lujeng Sudharto, S.Sos, "apabila proyek SPAM tersebut
dilaksanakan, maka secara langsung akan berdampak buruk bagi ribuan
masyarakat, terutama masyarakat Winongan. Mereka akan kesulitan
mendapatkan air bersih. Tak hanya itu, puluhan hektar lahan pertanian
yang selama ini bergantung dari luberan air Umbulan akan kekeringan. Saya minta agar langkah kami jangan dihalang-halang. Kita minta agar anggota (Dewan, red) menemui kami..." teriaknya di depan ratusan massa. Senin (10/7).
No comments:
Post a Comment