Foto: kondisi Drainase DD tahun 2016 di Tiyuh Totokaton |
Lampung, Media Suara Nasional - Sungguh sangat
disayangkan bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat dengan
menggunakan APBN melalui Program Dana Desa (DD) yang telah terkucur
disetiap tahunnya, guna memajukan Desa-desa tertinggal dan sebagainya
kerap dijadikan ajang Korupsi oleh oknum-oknum Kepala Tiyuh (Kepala Desa) yang ingin mencari keuntungan maupun memperkaya diri sendiri
ataupun secara berjamaah.
Berdasarkan hasil
survei beberapa awak Media dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba). telah ditemukan adanya dugaan Penyimpangan (Mark up) dana, dalam penggunaan Dana Desa (DD) pada tahun
Anggaran 2016 yang lalu bahkan diduga melakukan pembohongan terhadap
Publik (memberikan keterangan Palsu) terhadap awak media, hal ini diduga
dilakukan oleh oknum Kepala Tiyuh, Toto Katon Kecamatan, Batu Putih
Kabupaten, Tubaba, seperti salah satu yang diduga telah di Mark up oleh
oknum tersebut ialah pada Pembangunan Gedung Posyandu, dan lain-lainnya.
Hal ini
terlihat dari keterangan Kepala Tiyuh tersebut kepada beberapa Awak Media melalui Pesan BBM saat ingin mempublikasikan kegiatannya, yang
menggunakan Anggaran Dana Desa (DD) Tahun 2016 yang lalu. Kepala Tiyuh
tersebut menjelaskan bahwa di tahun 2016 dirinya telah merealisaikan DD
tersebut dengan Pembangunan Gedung Posyandu, Rehab Berat Gedung PAUD, Onderlag 1500 M, Sumurbor 6 titik, Gorong-gorong 8 titik, Drainase 500
M, akan tetapi beberapa dari keterangan yang disampaikan oleh oknum Kepala Tiyuh tersebut, telah ditemukan beberapa kejanggalan (Mark up)
yang diduga dilakukan oleh oknum tersebut.
Hal ini telah
disampaikan oleh beberapa masyarakat yang enggan disebutkan namanya.
Menurut masyarakat, "bahwa bangunan Posyandu yang dijelaskan oleh Kepala Tiyuh. memang sudah berdiri sejak beberapa tahun yang lalu tentunya
sebelum Tahun 2016. Selain dari pada itu diduga masih banyak
kejanggalan-kejanggalan lainnya seperti pada bangunan Drainase yang
menggunakan bahan bukan dari Batu pecahan (Hitam) namun menggunakan
bahan dari Batako," ucapnya.
"Lanjut masyarakat, "kalau bangunan Posyandu ini pak memang sudah ada sejak kira-kira dari
tahun 2014/2015 yang lalu, bangunan ini bukan didirikan pada 2016 bukan
saat Pak Lurah (Kepala Desa) melakukan Rehab berat terhadap Gedung Paud, Posyandu
memang sudah lama ada pak, dan bisa diliat sendiri. Kata Pak Lurah drainase
yang dibangun tahun 2016 yang menggunakan bahan batako katanya kuat
dari pada batu hitam, tapi nyata nya apa sejak di bangun drainase
tersebut sudah ambruk hingga sampai saat ini masih ambruk, apa itu yang
di katakan kuat," ujar masyarakat sekitar yang enggan disebut
namanya beberapa hari yang lalu.
Masyarakat sekitar sangat merasa kecewa terhadap Kepala Tiyuh
tersebut, lantaran diduga telah menggunkan Dana Desa (DD) dengan tidak
sesuai yang diajukan. "Kami merasa sangat kecewa, dengan bangunan yang
dibangunkan oleh Kepala Tiyuh yang hasilnya tidak sesuai, lebih-lebih
telah mengatakan bangunan Posyandu Baru, tapi nyatanya bangunan tersebut
memang sejak beberapa tahun sudah ada," pungkas masyarakat. (JEF/DEDi).
No comments:
Post a Comment