Sumber Foto:Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. |
Kota Makasar, Media Suara Nasional - Puluhan tiang berwarna putih
berjajar di punggung pebukitan Desa Mattirotasi dan Desa Lainungan,
Watangpulu, Kabupaten Sidenreng Rappang, nun di pelosok tengah Sulawesi
Selatan, sekitar 200 kilometer dari Kota Makassar. Tiang-tiang itu begitu
menonjol, berukuran raksasa: tingginya 80 meter. Pada sebagian tiang
menara baja itu, di ujungnya sudah terpasang baling-baling besar, garis
tengahnya 57 meter, sehingga total tingginya mencapai 137 meter.
Ya,
inilah tiang-tiang kincir angin raksasa Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
(PLTB) pertama di Indonesia. Di pebukitan itu sedang dibangun 30 kincir
angin yang masing-masing menggerakkan turbin berkapasitas 2,5 megawatt,
atau 75 MW untuk 30 turbin.
Kawasan pebukitan
Sidrap memiliki potensi angin yang bagus, dengan perkiraan kecepatan
angin berkisar tujuh meter per detik yang cocok untuk kebutuhan
menggerakkan baling-baling PLTB.
Dibangun sejak
bulan April 2016 oleh PT. UPC Sidrap Bayu Energi dengan investasi
senilai USD150 juta, PLTB ini nantinya akan beroperasi secara komersial.
Bila telah rampung tahun depan, PLTB Sidrap sanggup mengalirkan listrik
ke sekitar 80.000 rumah tangga pelanggan 900 VA.
PLTB
ini akan menjadikan Indonesia sebagai satu dari sedikit negara di Asia
yang mempunyai pembangkit bertenaga angin, seperti Jepang, China, dan
Korea.
Selain PLTB Sidrap, kita juga tengah membangun PLTB Jeneponto, juga di Sulawesi Selatan yang melibatkan investor dari Denmark.
Potensi
energi angin di negara ini 60,6 GW. Pemerintah mendorong adanya
penggunaan energi baru terbarukan dari air, panas bumi, ataupun
angin. (Azhimi)
No comments:
Post a Comment