Cibinong, Swara Nasional Pos.
Proyek
Rehabilitasi Jembatan Cikeas tahun 2016 yang menelan anggaran Rp. 1.003.000.000
dan laporan realisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bogor dibayar Rp 964.993.100
(80,42%).
Penelusuran
tim media ini ke alamat perusahaan pelaksana CV. Tirta Amarta di Perum BCE Blok
F 10 RT. 04/08 Cibinong. Kabupaten Bogor sesuai dengan informasi yang tertera
di laman LPSE. Berdasarkan petunjuk alamat tersebut, tim melakukan survey ke
kantor perusahaan CV. Tirta Amarta. Namun alangkah terkejutnya, bahwa alamat
perusahaan tidak beralamat dilokasi tersebut.
Menurut
beberapa warga Perum BCE yang ditanyakan Koran ini, hampir semua berkata tidak
ada Blok F10 di perumahan ini, hanya sampai Blok E pak. ujar warga setempat.
Tim
melanjutkan penelusuran ke Kantor Kelurahan Sukahati dan diterima salah staff,
sambil membuka buku register daftar domisili perusahaan se-Kelurahan Sukahati
tidak menemukan namanya CV. Tirta Amarta dialamat tersebut.
“Ini
daftar perusahaan yang masuk dan mengurus surat domisili perusahaan sejak tahun
2016 lalu, tetapi tidak ada ya disini” Ujarnya singkat.
Menindak
lajuti persoalan tersebut, Tim mempertanyakan ke ULP Kabupaten Bogor, bagaimana
perusahaan yang tidak jelas alamat domisili bisa jadi pemenang dan mengerjakan
proyek miliaran rupiah.
Menurut
Joko dari ULP, “kita disini tidak sampai melakukan verifikasi fisik kelapangan,
seperti kantor, karena perusahaan itu juga di Kabupaten Bogor, jadi pejabat di
Pemkab ini juga yang mengeluarkan dokumen atau berkas seperi izin SIUP dan
lain-lain kita percaya saja” Ujar Joko.
Ditambahkan
Joko, ULP hanya mengklarifikasi berkas atau dokumen yang upload peserta lelang
saat tender, apakah sama dengan aslinya. Itu yang dilakukan ULP,” Ujar Joko.
Adapun
temuan SNP dilapangan pekerjaan yang dilakukan hanya mengganti beberapa batang
besi pengaman dan cat ulang. Saat ini permukaan jalan/ jembatan sudah
bergelombang akibat aspal terkelupas.
“Apakah
anggaran sebesar itu tidak terlalu besar. Dimana kejelian konsultan perencana
dan konsultan pengawas, jangan-jangan mereka bersekongkol untuk mengerogoti
APBD Kab. Bogor”. Ujar Wardi warga setempat. *JEF/HR/NAY
No comments:
Post a Comment