Mayjen Doni Murnado( tengah )dalam acara pemberian Anugrah Penghargaan bagi Pers dan Penggiat Lingkungan |
Penduduk Jawa Barat terdampar langsung hidupnya 27 juta jiwa dari air sungai Citarum dari data total 35 juta jiwa yang membutuhkan hidup dari air sungai Citarum, ini semua berdasarkan data lembaga resmi pemerintah pusat maupun propinsi.
Sebagian masyarakat Jawa Barat tidak lagi dapat menggunakan air bersih dari air Citarum karena sudah tercemar kotor oleh limbah sampah dan Industri.Hampir tiap hari karyawan dan buruh harus beli air untuk masak dan minum dari 35 juta penduduk,katakanlah 3 juta penduduk maka satu hari harus mengeluarkan 24 miliar," ucap sang Jendral .
Lebih lanjut Mayjen Doni Munardo menjelaskan," kita tidak sadar ketika BBM naik Rp 500- saja semua orang berteriak tapi ketika orang merasa akses air bersih berkurang karena puluhan juta hektar lahan hutan gundul akibat berubah pungsi menjadi lahan pertanian orang diam saja,bahkan rame -rame beli air yang menghabiskan uang yang cukup banyak , menyikapi masalah ini, sekarang prioritas utama mengembalikan lagi kepada jaman dulu dengan menanam pohon-pohon di hulu sungai dan perbukitan yang sudah berubah pungsi menjadi tanaman sayuran yang tidak bisa meresap air karena erosi tanah dan hutan menjadi gundul akibatnya banjir melanda kita semua," jelasnya.
Untuk itu mari kita bersama-sama menanam pohon lagi tanpa ada yang harus saling disalahkan atau mencari kambing hitam,tentunya juga kita tidak boleh melakukan pembiaran atau melakukan penjarahan pohon untuk ditebang dan dijadikan lahan pertanian," tambahya.
Mengahiri acara Mayjen Doni Murnado memberikan piagam.penghargaan kepada wartawan dari berbagai media cetak, online , maupun elektronik serta penggiat lingkungan.
Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh penggiat lingkungan Iwan Bimbo dan dari berbagai sejumlah elemen lainnya. ( Arbim/mzk)
No comments:
Post a Comment