![]() |
Lurah Nagarawangi Kota Tasikmalaya Iwan Setiawan |
Kota Tasikmalaya, SNP - Sebanyak
780 PKL yang tergabung dalam Paguyuban Wisata Kojengkang Dadaha (PWKD) diminta
pada Minggu (17/1) nanti harus segera pindah berjualannya ke areal belakang
gedung Gelanggang Generasi Muda (GGM).
Menurut Lurah Nagarawangi Kota Tasikmalaya, Iwan Setiawan
mengatakan kepindahannya itu merupakan hasil kesepakatan antara pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya dengan perwakilan PWKD juga warga
sekitarnya pada Kamis, (15/12) di Aula Kelurahan Nagarawangi.
“Hasil kesepakatan tadi mereka berjanji minggu ini akan
segera pindah, bahkan kesepakatan itu dibuatkan berita acaranya dan sudah di
tandatangani oleh kedua belah pihak antara Pemkot dengan PWKD,” terangnya,
Kamis, (15/12).
Kata Iwan, tadinya para PKL itu seharusnya pindah pada
minggu kemarin sesuai dengan kesepakatan sebelumnya,tapi mereka berdalih belum
siap, sehingga minggu ini mau tidak mau PKL tersebut harus sudah pindah
berjualannya ke belakang GGM.
“Nanti pada Sabtu (16/12) sehari sebelum PKL itu pindah di
lokasi belakang gedung GGM tersebut akan terlebih dahulu digelar kegiatan secara
sederhana dengan memasang spanduk dan doa bersama, mungkin semacam seremonial,” bebernya.
Sejumlah PKL itu, lanjut Iwan, akan menempati lahan seluas
6.743 meter persegi guna untuk menampung sebanyak 780 pedagang. Adapun lahan
yang akan ditempati tersebut merupakan hasil undian mereka sendiri, karena
meraka mempuyai 20 koordinatornya.
“Proses relokasi ini sudah berjalan hampir 1 tahun sudah
berapa kali dilakukan berbagai musyawarah, bahkan terjadi tarik ulur dalam
perkembangannya.Jadi proses ini sudah berjalan lama, sehingga diharapkan kini kepada
sejumlah PKL untuk tetap komitmen dengan awal kesepakatannya agar konsisten
pindah pada minggu ini,” ujarnya.
Selanjutnya Iwan pun merasa heran, ketika mendengar tiba-tiba
muncul ada salah satu calon Walikota yang melakukan kontrak politik dengan
PWKD serta menjanjikan tidak akan melakukan relokasi.
Bahkan akan mengizinkan berjualan kembali di arena sport
center, tentunya ini sudah merusak tatanan yang sudah lama dibangun oleh Pemkot. Jangan
masalah PKL di dadaha malah dimanfaatkan untuk kepentingan politik dalam ajang
pilkada. (Ariska/D.Saepudin)
No comments:
Post a Comment