![]() |
Ketua Komunitas Pedagang CFD Kota Tasikmalaya, Yudi |
Kota Tasikmalaya, Swara Nasional
Pos -
Mulai 8 Januari 2017 sebanyak 550 pedagang yang biasanya berjualan di arena Car
Free Day (CFD) jalan K.H Zaenal Mustofa (Hazet) harus segera pindah ke 5 blok
di areal jalan Pemuda, Selakaso, Cihideung Balong, Pataruman dan Panyerutan.
Ketua
Komunitas CFD Kota Tasikmalaya, Yudi mengatakan relokasi itu merupakan atas
permintaan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo). Pemindahan
tersebut supaya di jalur Hazet tetap sebagai kawasan bebas kendaraan dan
pedagang.
“Relokasi
itu merupakan hasil evaluasi selama ini, serta juga berdasarkan Perwalkot Nomor
7 Tahun 2016. Termasuk ada pelebaran jalan yang akan di gunakan para pedagang
berjualan di 5 blok tersebut,” terangnya di sela-sela musyawarah dengan para
pedagang CFD di gedung dakwah, Minggu (25/12).
Kata
Yudi, menjelaskan pemindahan itu merupakan keinginan Dishubkominfo.Pihaknya
hanya menindak lanjutinya saja.Serta membantu merapihkan dan menjaga ketertiban,
apalagi saat ini para pedagang sudah meluber berjualan di tengah jalan CFD.
Nanti
setelah pindah ke areal yang baru itu, pedagang akan di undi untuk menentukan
lapaknya, agar pengundian itu berjalan fair, akan di ambil oleh yang
bersangkutan, adapun untuk panjang lapak itu sebesar 2 meter.
“Terkait
adanya penarikan uang sebesar 5 ribu kepada para pedagang itu memang benar ada,
tapi uang tersebut bukan untuk pengurus Komunitas CFD, melainkan buat
ketertiban dan kenyamanan yang di berikan kepada sejumlah RW setempat,”terangnya.
Di
tempat yang sama sekretaris Komunitas CFD Kota Tasikmalaya, Aivi menerangkan
terbentuknya komunitasnya itu pada 23 Januari 2013, lahirnya itu murni atas
permintaan Dishubkominfo guna untuk mengatasi ketertiban pedagang.
Pada
awalnya itu pedagang di perbolehklan berdagang di sisi kiri saja, kemudian
bergeser ke kanan, setelah itu pedagang semakin membengkak hingga akhirnya
tidak punya lapak, kemudian banyak berjualan di tengah areal CFD.
“Pada
saat itu kebetulan ada gejolak pedagang pasar konjengang di dadaha yang akan di
tutup, sehingga muncul rasa khawatir nasibnya akan serupa, apalagi waktu itu
ada isu ada pihak tertentu yang ingin merebut kawasan CFD,” beber mantan Ketua
CFD Kota Tasikmalaya sebelum Yudi tersebut.
Apalagi
desakan penutupan pasar itu dari masyaraklat sekitarnya bercermin dari kasus
tersebut, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan 10 RW di wilayah yang
di lintasi para pedagang itu.
Intinya
jangan ada bentrok antara pedagang dengan sejumlah warga tersebut, sehingga
akhirnya bisa berjalan dengan kondusif mengingat para pedagang itu selama ini
mencari rezeki di arena CFD, kemudian di sepakati agar pedagang di tarik uang
sebesar 5 ribu.
Uang
sebesar 5 ribu itu di berikan kepada RW untuk biaya ketertiban dan kenyamanan,
kisarannya 4 ribu masuk ke RW dan sisanya buat biaya sampah, karena di arena
CFD itu ada sekitar 25 tempat sampah.
“Iuran
itu wajib untuk di bayar karena bisa melangengkan berjualan, adapun yang
menarik uang tersebut adalah koordinator pengurus CFD kita harus bisa merangkul
warga sekitarnya, sebab berjualan berada di sekitar mereka,” ujarnya.
Aivi
juga menambahkan bagi para pedagang yang ingin mengambil nomor urutan lapak dipersilahkan
untuk datang tanggal 2, 3 dan 4 Januari 2017 pada pukul 11.00 WIB, pedagang di haruskan
mengambil sendiri, silahkan datang ke kantin CFD di jalan Martadinata Kota
Tasikmalaya.(Jefri/Ariska/D.Saepudin)
No comments:
Post a Comment