JAKARTA - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib
Rizieq Shihab mengungkapkan hujan deras yang turun di tengah hari,
Jumat (2/12/2016) kemarin, tak menyurutkan semangat peserta Aksi 212
melaksanakan salat Jumat.
Bahkan, ia menyebut hujan yang turun sebagai jawaban atas sulitnya mendapatkan air untuk berwudhu di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
"Air di Monas sulit. Tapi Allah berikan jawaban lewat hujan. Berarti gerakan ini didukung oleh Allah," ucap Habib Rizieq berorasi usai salat jumat, dikutif tribun.
Usai dari Monas, Habib Rizieq dan beberapa petinggi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) seperti Bachtiar Nasir menaiki truk komando menuju ke arah Bundaran HI.
Ia menyatakan akan menggelar aksi Bela Islam selanjutnya jika Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) belum juga ditahan dalam persidangan kasus dugaan penistaan agama yang telah diserahkan pada Kejaksaan Agung.
"Kalau Ahok tidak ditahan, kami akan turun lagi," tegas Habib Rizieq.
Aksi 2 Desember yang dinamakan aksi Bela Islam Jilid III digelar untuk mendesak penangkapan Ahok dalam kasus dugaan penistaan agama Islam.***
Bahkan, ia menyebut hujan yang turun sebagai jawaban atas sulitnya mendapatkan air untuk berwudhu di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
"Air di Monas sulit. Tapi Allah berikan jawaban lewat hujan. Berarti gerakan ini didukung oleh Allah," ucap Habib Rizieq berorasi usai salat jumat, dikutif tribun.
Baca: Habib Rizieq Naik Pajero Sport Menuju Monas Ikuti Aksi 212
Usai dari Monas, Habib Rizieq dan beberapa petinggi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) seperti Bachtiar Nasir menaiki truk komando menuju ke arah Bundaran HI.
Ia menyatakan akan menggelar aksi Bela Islam selanjutnya jika Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) belum juga ditahan dalam persidangan kasus dugaan penistaan agama yang telah diserahkan pada Kejaksaan Agung.
"Kalau Ahok tidak ditahan, kami akan turun lagi," tegas Habib Rizieq.
Baca juga: Siapakah Habib Rizieq, Imam Besar FPI ?
Aksi 2 Desember yang dinamakan aksi Bela Islam Jilid III digelar untuk mendesak penangkapan Ahok dalam kasus dugaan penistaan agama Islam.***
Demontrasi saja setiap hari sampai terbentuk Republic Islam Indonestan.
ReplyDelete