Salah satu bangunan permanen yang berdiri di atas sungai |
Kota Tasikmalaya, SNP - Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya dinilai tidak
mampu menertibkan bangunan liar yang marak selama ini. Pasalnya kini banyak aliran
sungai malah disulap menjadi tempat tinggal oleh sejumlah warga.
Padahal Pemkot sendiri sudah menganggarkan
dana miliaran rupiah untuk pemeliharaan dan normalisasi sungai. Hanya saja anggaran
tersebut menjadi sia-sia saja, ketika kini sudah banyak bangunan liar berdiri.
"Terkesan Pemkot Tasikmalaya
tidak memiliki keberanian untuk melakukan penertiban.Bahkan seolah anggaran
yang disediakan untuk proyek normalisasi sungai tersebut mubadzir,” kesal
pemerhati sosial URTAS (Urang Tasikmalaya) Mumuh Pangestu S.Sos, Jumat (9/12).
Menurut Mumuh, sejumlah
bangunan liar kini makin gencar berdiri di sepanjang sungai. Ironisnya, bangunan
yang berdiri di atas trotoar itu malah digunakan untuk tempat usaha.
Dampak yang di timbulkan bisa
mengakibatkan banjir, karena banyak sungai yang tersumbat timbunan sampah tanpa
bisa dilakukan pemeliharaan, sehingga bisa mengakibatkan meluapnya banjir.
“Pemerintah harus tegas
menertibkan bangunan liar yang ada di sepanjang sungai. Bukan hanya kumuh tapi
ancaman banjir bisa terus terjadi setiap tahun. Jangan sampai kondisinya sudah
parah baru ditertibkan, malah sulit nantinya," tandasnya
Sementara itu Kepala Seksi
(Kasie) Pengairan Pemeliharaan Bina Marga Kota Tasikmalaya, Yadi mengatakan
saat ini di Kota Tasikmalaya tercatat ada sebanyak 700 bangunan liar yang
berdiri di atas sungai.Data itu merupakan investigasinya pada 2012.
Kehadiran bangunan liar
tersebut menjadi kendala bagi aliran sungai.Apalagi bila terdapat sampah yang
menumpuk.Pasalnya aliran itu akan terganggu, sehingga menghalangi dalam
melaksanakan pemeliharaan sungai selama ini.Akibatnya ketika hujan datang, tak
heran banjir pun menyerang.(Ariska/D.Saepudin)
No comments:
Post a Comment