Kolam renang Tirta Sukapura milik aset Pemkab Tasikmalaya |
Kolam renang yang berada di komplek olah raga Dadaha Kota
Tasikmalaya itu saat ini terlihat atapnya sudah ambruk karena kayu penyangganya
sudah lapuk. Akibatnya sejumlah genteng pun berserakan.
Awalnya pengelolan itu di tangan swasta CV Bintang Yasri.Tapi
sejak 2013 masa hak guna pakai sudah habis, sehingga pengelolanya oleh PDAM
termasuk tanahnya dan bangunannya milik aset Pemkab Tasikmalaya.
Sarah Fima, salah satu satu warga Tawang mengaku sangat
miris melihat kolam renang yang dulunya bernama Sukapura Plaza tersebut, sebab
dulunya pernah menjadi primadona bagi masyarakat Tasikmalaya.
“Tapi sekarang kondisinya sudah sangat
memprihatinkan.Atapnya sudah ambruk dan genteng pun masih terlihat
berserakan.Sehingga sudah tidak layak lagi sebagai tempat kolam
renang,” tuturnya, Selasa (6/12).
Kata Sarah, dampak bangunan tersebut ambruk.Akhirnya pintu masuk tiket pun dipindahkan ke sebelah
utara. Di tempat itu, sebelumnya ada tempat resepsi pernikahan, kemudian
dijadikan lapang futsal.
Sementara itu Bembi Jatmiko salah satu pria asal Kawalu
mempertanyakan peran PDAM notabene sebagai pengelolanya, tidak ada perhatian
sama sekali, bahkan seolah membiarkan bangunan tersebut ambruk.
Apalagi di tengah persaingan kompetitif sekarang ini.Kondisi
kolam renang itu sudah ketinggalan zaman.Tidak ada fasilitas yang
menggoda, apalagi sarana sebagai wahana rekreasi.Sehingga bagaimana mau menarik
pengunjung.
“Dengan tidak ada perhatiannya dari pengelola PDAM dikuatirkan membuat tidak nyaman bagi para pengunjung karena saat ini pun kolam
tersebut masih membuka bagi sejumlah pengunjung yang ingin datang. Tapi anehnya
asetnya masih milik Pemkab Tasikmalaya, tapi lokasinya justru berada di Pemkot
Tasikmalaya, padahal Pemkab sudah lama pindah ke Mangunreja.” terangnya.
Dalam pantauan swaranasionalpos
di lokasi kolam renang Tirta Sukapaura tersebut, nampak sejumlah genteng
berserakan di bawah.Bahkan terlihat juga ada spanduk larangan ada kegiatan di
area bangunan tersebut, karena dikuatirkan bangunan tersebut bisa
ambruk.Sehingga bisa berbahaya.(Ariska/D.Saepudin)
No comments:
Post a Comment