Baru Selesai Dikerjakan, Jalan Sudah Patah dan Retak
Jakarta, SNP - Untuk mengatasi kerusakan jalan di wilayah Kota
Administrasi Jakarta Timur, Suku Dinas (Sudin) Bina Marga Jakarta Timur telah
melakukan berbagai langkah dan upaya perbaikan dan pembangunan jalan untuk
mewujudkan jalan yang layak sesuai kebutuhan masyarakat.
Namun, dari berbagai proyek pembangunan jalan yang dilakukan Sudin Bina Marga Jaktim, tidak sedikit yang menuai berbagai kritik. Pasalnya, beberapa kegiatan pembangunan jalan disinyalir tidak dilaksanakan sesuai dengan spek yang sudah ditentukan.
Sekjen Lembaga Pemantau Pembangunan dan Masalah Perkotaan (LP2MP),
Anggiat kepada SNP di Jakarta Timur beberapa waktu lalu mengemukakan, bahwa
pihaknya menemukan beberapa pembangunan jalan di wilayah Jaktim yang diduga
dikerjakan asal jadi.
“Kami menemukan beberapa proyek jalan di Jaktim yang dikerjakan
amburadul. Salah satu contoh, pembangunan Jalan Galur Sari, Utan Kayu Jaktim,”
ujarnya.
Dikatakan Anggiat, bahwa kondisi jalan yang baru seumur jagung tersebut
saat ini sungguh sangat memprihatinkan. “Kondisi jalan itu sekarang sangat
memprihatinkan. Disana sini sepanjang jalan tersebut sudah pada retak dan
patah,” ungkapnya.
Anggiat mengemukakan, pihaknya menduga, rusaknya Jalan Galur Sari yang baru beberapa bulan selesai dikerjakan diakibatkan kurangnya pengawasan yang dilakukan konsultan pengawas maupun pengawas internal Sudin Bina Marga Jaktim.
“JIka pengawasan yang dilakukan konsultan pengawas dan pengawas internal Sudin Bina Marga Jaktim berjalan dengan baik dan profesional, pekerjaan jalan itu akan dilaksanakan sesuai dengan spek yang sudah ditentukan. Dan jika jelan itu dikerjakan sesuai dengan spek, maka jalan tersebut tidak akan mengalami kerusakan sebelum waktunya,” tuturnya.
Bahkan Anggiat menduga, bahwa telah terjadi kolaborasi terselubung
antara rekanan, konsultan pengawas dan pengawas internal Sudin Bina Marga
Jaktim. “Rusaknya jalan tersebut disinyalir terjadi akibat pekerjaan tidak
sesuai spek, karena baru beberapa bulan selesai dikerjakan. Kami menduga telah
terjadi ‘kongkalikong’ antara rekanan, konsultan pengawas dan pengawas internal
Sudin Bina Marga Jaktim,” tukasnya.
Anggiat menandaskan, agar dalam permasalahan ini pejabat Sudin Bina
Marga Jaktim tidak berlindung pada masa pemeliharaan. “Saya mengingatkan pihak
Sudin Bina Marga Jaktim untuk tidak bermain-main dengan berlindung pada masa
pemeliharaan. Sebab, kami menduga ada unsure kesengajaan dalam permasalahan
ini,” tegasnya.
Ditambahkan Anggiat, dalam waktu dekat pihaknya akan melaporkan
permasalahan ini kepada institusi yang berwenang untuk dilakukan pemeriksaan.
“Kita akan membawa permasalahan ini kepada institusi yang berwenang untuk
dilakukan pengusutan secara tuntas,” terangnya.
Sementara itu, Kasudin Bina Marga Jakarta Timur, Juaini hingga saat ini
tidak pernah bisa ditemui untuk konfirmasi dengan alasan tidak ada dikantor.
Hal yang sama juga terjadi pada awank buahnya, yakni Kepala Seksi Pengawasan
Sudin Bina Marga Jaktim.
Penulis : AG/HR
No comments:
Post a Comment