Gambar I kondisi jalan di wilayah Kec. Ciawi, dan kedua di Kec. Pamijahan |
Cibinong,
Swaranasionalpos.com - Anggaran perbaikan dan pemeliharaan
dan peningkatan jalan sudah dialokasikan dari APBD 2016 Kabupaten Bogor untuk
memperbaiki jalan berlobang. Namun, pengerjaan dengan cara tambal sulam tidak
menjadi solusi jalan lebih baik, bahkan lebih parah kenapa karena baru
dikerjakan beberapa minggu sudah langsung rusak kembali.
Dalam pengamatan SNP di wilayah Kecamatan Ciawi,
Kecamatan Dramaga, Kecamatan Pamijahan banyak jalan di perbaiki dengan cara
tambal sulam.
Ketika dikonfirmasi kepada kepala UPT wilayah
Dramaga, salah satu staff mengatakan kepada SNP, bahwa pemeliharaan jalan
menggunkan batu split dan aspal drum. Ketika ditanya kenapa tidak menggunakan
aspal panas atau layer hotmix yang bersangkutan tidak mau menjawab.
Lebih lanjut SNP menanyakan berapa selisih harga
antar material manual dengan layerhotmix aspal panas, yang bersangkutan tidak
menjawab pertanyaan SNP, “saya tidak ada wewenang menjawab itu” ujarnya
singkat.
Sayangnya,
proyek pemeliharaan jalan dibawah tanggung jawab Dinas Bina Marga dan Pengairan
Kabupaten Bogor tersebut mengecewakan. Banyak keluhan dari warga karena jalan
yang dipebaiki mudah rusak. Padahal perbaikan jalan tambal sulam baru selesai
minggu lalu. Di sejumlah titik, aspal jalan mengelupas. Bahkan, tidak sedikit
badan jalan yang berlubang kembali. Kondisi itulah yang dikeluhkan warga yang
melintas di jalan Kabupaten maupun Kecamatan.
Sementara itu, Pengadaan Barang (Bahan
Material) diadakan oleh pihak ketiga seperti
Kegiatan Pemeliharaan Ruas Jalan Cigudeg - Kiara Sari pemenang CV. TILU DULUR
dengan penawaran Rp 264.158.000,00. Pengadaan Barang (Bahan Material) untuk Kegiatan
Pemeliharaan Ruas Jalan Cimande - Lemah Duhur dilaksanakan CV.TITIAN
penawaran Rp
286.224.000,00. Namun dilapangan cara pengerjaan hanya menggunakan bahan batu
split dan aspal
Salah satu warga Lemah Duhur, Ujang 43, pengendara
roda dua, mengeluhkan jalan rusak. ”Kerusakan jalan sudah parah. Banyak lubang
dan tidak beraspal seperti jalan makadam,” katanya.
Yanto warga Pamijahan yang bekerja di wilayah Depok setiap
hari bolak balik ini menilai, bahwa perbaikan jalan asal-asalan yang penting
nutup lobang walaupun itu sesaat. Gimana bisa kuat atau tahan hanya dilapisi
begitu saja, bahkan alat pemadat hanya menggunakan stamper. Ujar Yanto warga
Pamijahan kepada SNP.
Ketika SNP mencoba konfirmasi kepada Kasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan,
Seno Wijanarko dikantornya, Jumat (2/12) tidak berhasil dimintai tanggapannya,
menurut pengamanan dalam kantor bapak sedang keluar.
Penulis : HR/NAY
No comments:
Post a Comment