Presiden RI, Joko Widodo saat sambutan penutupan Festival Keraton Nusantara XI di Cirebon |
Cirebon, Media Suara Nasional - Presiden Joko Widodo secara resmi
menutup Festival Keraton Nusantara XI yang di pusatkan di Taman Air Goa Sunyaragi, Kota
Cirebon, Senin (18/9). Di mana tempat tersebut merupakan taman situs budaya milik
Keraton Kasepuhan Cirebon yang di bangun pada Tahun 1703 M. Penutupan di tandai
dengan pemukulan Beduk Kecil oleh Presiden RI.
"Saya meminta
Keraton se-Nusantara agar ikut berperan dalam pembangunan karakter
Bangsa. Nilai luhur budaya kita bisa menjadi modal penting dalam menghadapi
tantangan zaman dan penyemangat menghadapi persaingan Global," ucapnya pada saat sambutan di hadapan Sultan dan Raja-raja.
"Sejarah
mencatat kebesaran kerajaan-kerajaan kita pada masa lalu yang besar dan
gemilang mulai dari kerajaan Sriwijaya dengan kekuatan Armada
Maritimnya, Majapahit dengan Kejayaannya yang menyatukan Nusantara dan banyak
lagi," kata Jokowi yang menggunakan pakaian adat Cirebon bersama Sultan Sepuh
XIV.
Prosesi penutupan di awali dengan
di bacakannya rekomendasi hasil Musyawarah Agung Sultan dan Raja se-Nusantara
oleh Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat, ada tujuh poin
rekomendasi, di antaranya tekad Keraton se-Nusantara untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta permintaan agar anggaran kebudayaan di naikkan minimal
2% dari APBN atau APBD. Musyawarah Agung juga meminta agar Sultan dan Raja
se-Nusantara selaku pemimpin dan penjaga budaya di masukan ke dalam Forum Komunikasi Pimpinan Daerah.
Sementara hasil dari rekomendasi Musywarah Sultan dan Raja-raja, Presiden RI Jokowi berjanji bakal mengundang Raja-raja dan Sultan untuk membicarakan masalah rekomendasi di Istana, paling
lambat November 2017.
Masih di tempat yang sama,
penutupan Festival Keraton Raja dan Sultan di Cirebon diwarnai dengan aksi
terduga teroris yang ingin mengagalkan
acara tersebut sebelum beberapa jam
kedatangan Presiden Jokowi, namun atas kesigapan dan penjagaan serta pengamanan
yang ketat pelaku berhasil di tangkap oleh unsur Polisi bekerjasama dengan TNI.
Diketahui terduga teroris
berinisial IM merupakan jaringan teroris kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) warga
Jatiwangi KAbupaten Majalengka yang berhasil di tangkap di Bandar Udara Cakrabhuana.
"IM merupakan pemain lama di dunia jaringan teroris Indonesia,’’ ujar Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto di Mapolda Jabar jalan Soekarno-Hatta Kota Bandung, Selasa (19/9) saat memberi keterangan terhadap wartawan dalam konferensi Pers-nya.
"IM merupakan pemain lama di dunia jaringan teroris Indonesia,’’ ujar Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto di Mapolda Jabar jalan Soekarno-Hatta Kota Bandung, Selasa (19/9) saat memberi keterangan terhadap wartawan dalam konferensi Pers-nya.
Sementara Kabid Humas Polda Jabar
Kombes Yusri Yunus di tempat yang sama mengatakan kepada awak media, bahwa IM
sendiri masih memiliki keterkaitan dengan serangkaian aksi teror yang terjadi
selama ini. Aksi Teror di Thamrin, penyerangan anggota Polisi di Cikokol
Tangerang hingga peledakan bom Molotov di mobil TV One depan pendopo Kota
Bandung, beberapa tahun lalu.
"Walaupun masih ada keterkaitan
dengan kelompok jaringan teroris lain, IM dalam melakukan aksinya selalu sendiri
atau bersifat Lone Wolf, yang menjadi sasarannya para anggota Polisi," pungkasnya. (Jef/Arbim)
No comments:
Post a Comment