Kantor Desa Pangauban |
Kabupaten Bandung, Media Suara Nasional - Menanggapi
pemberitaan di Media Suara Nasional berjudul “Diduga Lahan Kantor Desa
Pangauban Bukanlah Milik Desa”, Kepala Desa Pangauban Kecamatan Pacet,
Ajidin, saat awak MSN di undang di kediamannya, Rabu (17/01),
menjelaskan bahwa hal ini bukanlah persoalan baru.
Di
tahun 2003 silam saat Desa Pangauban di pimpin oleh Agus Firman Arifin
yang notabene adalah adik kandung dari Dani Kusmayadi, pernah ada
gugatan oleh H.O.Rohman selaku pemilik lahan, istilahnya bapak menggugat
anaknya. Tapi saat itu tidak ada titik temu sampai Kepala Desa
meninggal di 2 tahun masa kepemimpinannya.
Lebih
lanjut Ajidin menjelaskan bahwa di awal masa kepemimpinannya tepatnya
di tahun 2006, beliau pernah mengungkapkan persoalan ini pada salah satu
Anggota DPRD Kabupaten Bandung saat itu. Tapi setelah itu adem-adem
saja, bahkan Kepala Desa sering bertemu dengan Deni Kusmayadi dan dia
tidak pernah membahas hal tentang lahan yang di tempati kantor desa
tersebut.
Ajidin
mengakui, Media Suara Nasional adalah yang pertama memuat ini di
pemberitaan dan mengucapkan rasa terimakasih. Beliau berharap dengan
adanya pengangkatan di pemberitaan di media massa, hal ini akan membawa
ke titik akhir siapa yang berhak atas lahan tersebut. “Kenapa pihak
media tidak dari dulu mengangkat pemberitaan ini,” ujarnya.
Saat
ini, pihak desa masih mencari saksi-saksi tentang jual beli tanah
tersebut, sebab perlu bukti-bukti lain yang menguatkan. Beberapa orang
hanya tahu bahwa tanah ini di beli dari Ibu Mimi, hanya itu. Inilah
anehnya, tidak ada yang mengetahui persis apakah di beli dari uang
pribadi atau dari dana pemerintah sehingga semua jadi gelap.
Kepala
Desa sendiri tidak ada niatan untuk mengklaim, tapi berharap bukti
atau minimal saksi hidup yang bisa menguatkan. Di balik semua itu Kepala
Desa akan secepatnya memusyawahkan hal ini di tingkat Desa, setelah
itu pihak Deni Kusmayati yang mengaku sebagai ahli waris akan di undang
untuk duduk bersama guna mencari penyelesaian sebaik dan seadil-adilnya
supaya saya setelah nanti lengser tidak mewariskan hal pelik seperti ini
kepada Kepala Desa penerus nya. "mending kalau di hadapi dengan hati
bijak, kalau tidak, pasti akan memicu konflik yang besar," imbuhnya. (Asmi)
No comments:
Post a Comment