Presiden RI saat Rapat membahas Sungai Citarum di Bandung |
Kota Bandung, Media Suara Nasional - Presiden
Republik Indonesia Joko Widodo memerintahkan menindak tegas para pelaku pencemaran Sungai Citarum, karena dinilai Presiden Jokowi sudah
mengkhawatirkan maka beliau memerintahkan adanya penegakan hukum yang
tegas kepada pabrik-pabrik yang limbahnya mencemari Citarum. Saat rapat
di Graha Wiksa Praniti, Puslitbang Perumahan dan Permukiman Kementrian
PUPR, Bandung Jawa Barat. Selasa (16/1) beberapa hari kemarin.
"Saya tidak mau Sungai Citarum menjadi tempat pembuangan limbah
raksasa oleh pabrik-pabrik di kanan-kiri Sungai Citarum ini. Harus ada
pendekatan dengan solusi kepada pabrik-pabrik yang ada. Kalau sulit
mengikuti, pendekatan hukum tegas harus dilakukan supaya ini tidak
keterusan," tegas Jokowi.
Sungai Citarum yang tercemar Limbah |
Berdasarkan data yang diperoleh Jokowi, ada
sekitar 3.000 industri yang limbahnya dibuang ke daerah aliran Sungai
Citarum. Padahal air dari sungai ini banyak dimanfaatkan masyarakat,
termasuk 80 persen penduduk Jakarta memanfaatkannya sebagai sumber air.
"Saya kira ini menyangkut generasi kita ke depan. Kita mendengar pencemaran di aliran Sungai Citarum sudah pada posisi kuning, lampu kuning," ujar
Dalam rapat itu, hadir pula Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Jaksa Agung Prasetyo. Menko Polhukam Wiranto juga turut hadir.
"Sebetulnya kegiatan-kegiatan (revitalisasi Citarum) ada, tapi karena tidak terintegrasi Kementerian-Lembaga Pusat dan Daerah, kerjanya parsial, sehingga setelah bertahun-tahun tidak kelihatan wujudnya," kata Jokowi. (Arbim)
"Saya kira ini menyangkut generasi kita ke depan. Kita mendengar pencemaran di aliran Sungai Citarum sudah pada posisi kuning, lampu kuning," ujar
Dalam rapat itu, hadir pula Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Jaksa Agung Prasetyo. Menko Polhukam Wiranto juga turut hadir.
"Sebetulnya kegiatan-kegiatan (revitalisasi Citarum) ada, tapi karena tidak terintegrasi Kementerian-Lembaga Pusat dan Daerah, kerjanya parsial, sehingga setelah bertahun-tahun tidak kelihatan wujudnya," kata Jokowi. (Arbim)
No comments:
Post a Comment