PT. RECKITT BENCKISER INDONESIA |
Kab. Bogor, Media Suara Nasional - Berawal
dari recana pemindahan Job desk Nurhidayat (31) dari bagian Big Bag
(Nodle) ke bagian Hosol (HH) yang di perintahkan oleh Satria Nugraha
(Manager Produksi) pada Desember
2017. Nurhidayat menolak dengan alasan tidak menguasai pekerjaan pada
bagian tersebut, masih ada beberapa teman se angkatan yang lebih
mengerti dan faham betul mesin di bagian Hosol dan merasa lebih nyaman di bagian Big Bag ( Nodle).
Saat
penolakan tersebut di saksikan oleh Pak Pantun selaku Supervisor
Produksi Team Cool, Nurhidayat di beri 3 (tiga) opsi oleh Satria
Nugraha, 1. Di pindahkan ke bagian Hosol, 2. Mencari orang pengganti
untuk pindah ke bagian Hosol, 3. Di lakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh perusahaan secara sepihak.
Nurhidayat
mencoba melakukan mediasi bipartit dengan perusahaan beberapa kali
namun gagal dan berujung pada pencabutan mandat dari serikat pekerja
yang ada. Karena
merasa sendiri, Nurhidayat mengadukan permasalahan kepada Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) Suara Timur di Cileungsi-Bogor
Setelah pengaduan tersebut, maka pada Senin
(29/1/18) terjadi pertemuan antara pihak PT. RECKITT BENCKISER
INDONESIA yang beralamat di Jalan Raya Narogong KM 15, Desa Limusnunggal
Kec. Cileungsi - Bogor yang di wakili oleh Pak Yongki, Pak Adit, Pak
Tomi dan notulen. Sementara
perwakilan dari LSM Suara Timur hanya di perbolehkan dua orang saja
yang masuk ke area pabrik/kantor yaitu Bang Yanto dan Bang Jamal.
Perundingan yang di lakukan memakan waktu kurang lebih satu jam tersebut belum mencapai titik temu, sebagaimana
yang disampaikan Bang Yanto kepada awak media. "Saya sudah menyampaikan
maksud dan tujuan silaturahmi hari ini kepada tiga orang perwakilan
perusahaan Pak Yongki, Pak Adit dan Pak Tomi, namun semua keputusan ada pada direksi, maka dari itu kami dari LSM akan datang kembali dua pekan kedepan," ujar Yanto.
Pada
saat bersamaan, awak media kesulitan untuk mendapatkan konfirmasi dari
perusahaan terkait hal ini karena dilarang masuk ke dalam perusahaan
oleh security, dan juga ada beberapa anggota Polisi dan TNI berseragam lengkap dan juga berpakaian preman yang berjaga di gerbang pabrik karena di khawatiran terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.
Sampai berita ini di terbitkan, pihak perusahaan belum dapat di konfirmasi. (ASK/RYN)
No comments:
Post a Comment