MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Wednesday, May 17, 2017

Perencanaan Pembangunan Infrastruktur DPU-PR Kabupaten Bogor ‘Buruk’



Cibinong, Swara Nasional Pos.
Buruknya perencanaan infrastruktur jalan maupun irigasi di Dinas Pekerjaan Umum dan Panataan Ruang (DPUPR) sebelumnya Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kabupaten Bogor, dituding menjadi penyebab utama buruknya mutu/hasil pekerjaan infrastruktur tahun 2016 lalu. Proyek baru beberapa bulan sudah hancur kembali.  

Selain perencaaan yang asal jadi, pengunaan anggaran yang tidak maksimal menjadi penyebab banyak kegiatan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur yang telah ditentukan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor tidak terserap secara maksimal.

Hal ini disampaikan Ketua Gapensi Kabupaten Bogor Enday Dasuki ketika ditemui di kantornya.  Enday mengatakan, buruknya kinerja perencanaan proyek dan ditambah lemahnya pengawasan membuat serapan anggaran Pemkab Bogor rendah. Selain itu pengumuman lelang yang terlambat juga berdampak terhadap gagalnya beberapa proyek pembangunan.

Ditambahkan Enday Dasuki, Pemerintah Kabupaten Bogor seharusnya tanggap dan respon, karena kejadian ini bukan hanya sekarang tetapi sudah bertahun-tahun. 

“Pemkab Bogor harus mengevaluasi kinerja mulai dari tahap penganggaran, perencanaan dan waktu pelaksanaan yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR)) sebagai Dinas teknis”. Ujarnya

”Banyak pembangunan yang kontraknya diputus Pemkab Bogor, karena pengerjaannya tidak sesuai. Semua ini karena DPUPR memilih konsultan perencana yang buruk,” kata Enday kepada SNP.

Padahal, menurut Ketua Gapensi ini, jika perencanaan bagus dan perhitungan matang, maka semua proyek pembangunan infrastruktur akan berjalan lancar. Meski paket atau proyek di DPUPR banyak, tidak jadi penghalang, bila mereka bekerja secara profesioanal.

Enday pun menyayangkan, jika konsultan perencana yang dipilih tidak berkompeten atau tidak professional dibidangnya, jangan harap mutun pembangunan baik dan berjalan maksimal.

Dalam catatan SNP, beberapa paket menjadi sorotan, seperti Peningkatan Jalan Cileungsi Kidul-Gandoang (STA 3000-STA 4000) artinya panjang yang harus dikerjakan 1 km, fakta dilapangan hanya 518 meter dengan menelan anggran Rp.1.265.208.000, peningkatan jalan Dusun Tipar – Argapura sepanjang 2.550 meter (STA 2.800 – STA 5.350) dengan nilai Kontrak Rp. 2.587.860.000,- Pelaksana PT. Gemini Surya Pratama. Dalam penelusuran SNP dilapanagan (13/2/2017) kondisi jalan sudah mulai rusak dibeberapa titik walau baru 2 bulan

Kendala lain membuat pekerjaan kurang maksimal. Nilai Pagu terlalu jauh selisihnya  dari HPS. Sementara pihak ketiga (pemborong-red) harus menawar kembali dari harga HPS yang telah ditentukan panitia lelang. 

”Kita ingatkan DPUPR agar lebih bekerja maksimal dan jika merencanakan sebuah paket benar-benar turun kelapangan jangan hanya diatas kertas. Seharusnya DPUPR pun bisa belajar dari tahun-tahun sebelumnya apa yang menjadi kendala,” terangnya. *JEF/HR/NAY

No comments:

Post a Comment