Tidak jarang para petani mengeluh dan menjerit,tapi apa daya mereka tidak bisa melawan kuatnya kekuasaan pabrik tersebut yang konon katanya kuat dugaan banyak beking-bekingnya,dimana anak sungai Cikijing yang bermuara ke sungai Citarum menjadi lahan empuk jual beli air sungai yang di jual ke pabrik tersebut,"ujar warga yang melihat pengecoran penutupan lubang saluran air limbah pabrik yang di lakukan satgas Citarum Harum sektor 21.
Menyikapi masalah inii senin (25/6) pukul: 10:00 wib, PT Kahatex kembali di gruduk oleh Kolonel Yusep Sudrajat sektor 21, yang sempat terciduk air limbah pabrik dibuang ke sungai Cikijing di duga proses ipalnya tidak jelas.
Karena tidak mau mendengar saat di berikan peringatan, akhirnya saluran limbah di tutup dengan cara di cor, bersama sejumlah relawan citarum harum.
Di tempat yang sama, Tamimi selaku kepala bagian komplain audit kahatex angkat bicara " bahwa kahatex itu taat aturan, dan selalu mengikuti apa yang di anjurkan pemerintah, dan kita di sini selalu mengikuti arahan dari Gubernur dan Bupati Sumedang, selalu rutin laporan dan lab nya, pemerintah dalam hal ini Gubernur, Bupati, dan LH sendiri tidak menganjurkan terkait warna, asal sudah cukup pada baku, yah sudah " jelasnya.
Sementara itu juga Saluran Kahatex tetap berlanjut di cor, meski kahatex berdalih limbahnya bagus dan aman, Dansektor pertegaskan, untuk segera benahi limbahnya namun tetap saja bandel, dengan alasan butuh waktu, bahkan saat di cor kesulitan, karena air limbahnya tetap deras.
Di waktu yang sama, warga sekitar merespon dengan ceria, menurut warga baru tahu rasa saluran limbahnya di cor, coba dari dulu seperti itu, mungkin limbah kahatex tidak banyak merusak lahan warga, seperti sawah, sambil tersenyum. ( Bang Arbim/Elly)
No comments:
Post a Comment