MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Saturday, June 17, 2017

Anggaran DAK PUPR Tulungagung Diduga Dimainkan



Tulungagung, Swaranasionalpos.com - Buruknya Perencanaan infrastruktur jalan maupun irigasi di Dinas Pekerjaan Umum dan Cipta Karya (DPUPR) Kabupaten Tulungagung, dituding menjadi penyebab utama buruknya hasil proyek pekerjaan jalan tahun Anggaran 2016 lalu. Tudingan ini bukan tidak memiliki dasar sebab proyek baru beberapa bulan sudah hancur kembali. Hanya seumuran jagung. Ujar Sutikno pada SNP.

Dikatakan lagi, jika melihat hasil proyek PUPR Kab. Tulungagung. Selain perencanaan yang asal jadi dan penggunaan anggaran yang tidak maksimal menjadi penyebab banyak kegiatan jelek. Padahal kemajuan suatu daerah tentu adanya dukungan sarana dan prasarana jalan yang baik agar perekonomian lancar. Membuat hasil usaha dari desa lancar.

 Buruknya hasil proyek ini tidak lepas dari lemahnya pengawasan dari Dinas terkait , padahal anggaran pengawasan di lapangan sudah ada termasuk akomodasi menjadi tanggungjawab dari PUPR.

Hasil penelusuran Koran ini dilapangan bersama LSM Suara Pemuda Indonesia (SPI) terkait pelaksanaan proyek Peningakatan Jalan Ruas Jalan Kalibatur Winong (DAK) di Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tumungagung.  Dimana sumber dana dari APBN tahun 2016, nilai kontrak sebesar Rp.1.425.000.000 dikerjakan CV. Anugrah Makmur. Nomor Kontrak 602.1/27.009.AS/.DAK/KONST. Jln/101/2016. Pelaksanaan dimulai 24. Mei. 2016 dan selesai 20 September 2016. 

Proyek ini sudah rusak dan hancur, rabat beton pada median jalan pun sudah pada pecah. Ada dugaan terjadi pengurangan volume pekerjaan dan tidak sesuai dengan undang-undang konstruksi serta penggunaan material jelek sehingga rabat betonya sudah terkikis dan rusak.

Ketika hal ini dikonfirmasi ke pihak PUPR Kabupaten Tulungagung, sampai berita ini diturunkan, Kepala Dinas PUPR, Sutrisno tidak bisa ditemui dengan alasan tidak ada ditempat bahkan Kepala Bidang Jalan PUPR Kabupaten Tulungagung, Sukardi  sedang sibuk. 

Menurut Taufik staff  Sekretaris PUPR dikantornya mengatakan bahwa proyek rabat beton sudah diperbaiki. 

Sesuai temuan koran ini dilapangan, langsung diperbaiki namun ada kejanggalan perbaikan dan pemeliharaan yang dilakukan Dinas PUPR, pada bulan Mei secara umum anggaran pemeliharaan selama enam bulan lantas kenapa dikerjakan setelah habis masa pemeliharaan. Dan apabila Proyek hasilnya baik tentu  dana pemeliharaan 5% dari pagu anggaran bisa masuk ke kas negara.

Suparman warga setempat saat dimintai keteranganya pada Koran ini menuturkan jelas kurangnya pengawasan yang dilakukan untuk para rekanan selaku pelaksana pekerjaan, mengakibatkan hasilnya jelek. *JEF/HARI

No comments:

Post a Comment