MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Thursday, April 6, 2017

Pemkot Tasikmalaya Tidak Tegas, Sejumlah PKL Kembali Penuhi Kawasan CFD Hazet


Car Free Day Kota Tasikmalaya kembali di penuhi PKL

Kota Tasikmalaya, SNP - Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya di nilai tidak ada ketegasan terhadap sejumlah PKL yang berjualan kembali di kawasan CFD Hazet. Padahal sebelumnya Pemkot dengan melibatkan komunitas pedagang CFD, dengan susah payah merelokasikan PKL ke 5 titik jalan baru.
Karena Hazet tetap sebagai kawasan bebas kendaraan dan para pedagang. Bahkan tak tangung-tanggung ada sekitar 800 pedagang yang biasanya berjualan di CFD Hazet. Dengan tertib melalui undian yang di lakukan oleh komunitas pedagang CFD itu, para PKL tersebut di relokasikan tersebar ke 5 titik.
Mulai 8 Januari 2017 para PKL yang biasanya berjualan di Hazet sudah tertib di relokasi ke jalan Pemuda/Empang, Selakaso, Cihideung Balong, Pataruman dan Panyerutan. Sehingga kawasan Hazet waktu itu sudah steril dari para pedagang. Sedangkan di 5 titik itu menjadi tempat keramaian baru.
Tapi sayangnya hanya sebentar saja, karena pasca relokasi itu, ternyata tiba-tiba saja ada sejumlah PKL baru yang tidak masuk anggota komunitas pedagang CFD nekad berjualan di kawasan Hazet tanpa ada larangan dari Pemkot Taikmalaya. Sehingga terus di biarkan semakin banyak PKL yang berjualan itu.
Akibatnya memancing reaksi keras dari sejumlah PKL yang masuk anggota komunitas pedagang CFD notabene sudah di relokasi tersebut. Pasalnya Pemkot Tasikmalaya di tuding bersikap ambivalen. Satu sisi PKL lama tidak boleh jualan di Hazet, akan tetapi di sisi lain malah membiarkan PKL baru berjualan.
“Dengan adanya PKL baru yang berjualan di Hazet itu, para pembeli jadi males ke 5 titik jalan baru yang di peruntukan berjualan PKL lama. Sehingga membuat sepi jualannya hingga akhirnya PKL lama pun secara masif kembali jualan seperti dulu ke Hazet,” terang Maran Sukendar salah satu warga Empang, Sabtu (1/4).
Menurut Maran seharusnya Pemkot Tasikmalaya harus memiliki ketegasan terhadap sejumlah PKL yang berjualan di kawasan Hazet, dengan menempatkan personel Satpol PP, Linmas ataupun bisa di bantu oleh pihak aparat lainnya, agar bisa melarang sejumlah PKL berjualan. Sehingga kawasan itu steril bagi PKL.
Akibat tidak ada ketegasan Pemkot Tasikmalaya itu, kini kawasan Hazet kembali semraut penuh dengan sejumlah PKL. Bahkan kembali rebutan lapak untuk dagang di pinggir jalan. Tak sedikit pedagang yang jualan di tengah jalan. Sehingga menganggu para pejalan kaki masyarakat.
“Padahal kalau memang ada sejumlah PKL baru yang ingin berjualan. Tetapi bukan di kawasan CFD Hazet. Pemkot Tasikmalaya bisa berkoordinasi dengan komunitas pedagang CFD. Kalau memang sekarang sudah habis kuota/lapaknya, mungkin Pemkot bisa memperluas lagi di jalan yang baru,” bebernya.
Kata Maran, pasca PKL lama meninggalkan di 5 titik jalan baru itu dan kembali berjualan lagi di Hazet. Tentunya sangat sia-sia dulu perjuangan komunitas pedagang CFD yang mendata, mengundi dan merelokasi ratusan PKL ke tampat baru itu. Padahal prosesnya itu dulu sangat alot.
“Pemkot Tasikmalaya terlalu longgar terhadap keberadaan sejumlah PKL di kawasan CFD Hazet. Sehingga membuat jumlah pedagang makin membengkak setiap minggu. Akibatnya membuat masyarakat yang mengunakan area CFD untuk olahraga merasa terganggu,” pungkasnya. (Jef/Ariska/D.Saepudin)

No comments:

Post a Comment