MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Sunday, March 25, 2018

DANSEKTOR VIII," SUNGAI CITARUM SANGAT VITAL DAN STRATEGIS DIHARAP WARGA TIDAK BUANG SAMPAH SEMBARANGAN"

DANSEKTOR VIII," SUNGAI CITARUM SANGAT VITAL DAN STRATEGIS DIHARAP WARGA TIDAK BUANG SAMPAH SEMBARANGAN"


Kolonel Czi Aby Ismawan,Dansektor VIII saat Sosialisasi Citarum Harum di Tiga Desa
Kab Bandung,Media Suara Nasional-Dijelaskan Kolonel Czi Aby Ismawan,Dansektor VIII Minggu (25/3)saat Sosialisasi Citarum Harum di Tiga Desa sekaligus, Desa Jelegong,Desa Mekarahayu,Desa Pameuntasan, bahwa Sungai Citarum sangat Vital dan Strategis karena hampir 80 persen penduduk DKI Jakarta mengkonsumsi air dari Sungai Citarum selain itu daerah aliran sungai Citarum digunakan untuk budidaya ikan air tawar di Karawang,Subang , Indramayu dan Purwakarta sekaligus dipakai irigasi 420.000 hektar sawah dan jaringan pemasok pembangkit listrik tenaga air 1888 Mega Watt Interkoneksi Jawa dan Bali dari tiga waduk Saguling,Cirata,Jatiluhur," jelasnya.

Namun demikian masih menurut Dansektor VIII  menjelaskan kepada tiga warga desa yang menghadiri kegiatan sosialisasi tersebut,"Sungai Citarum kini sudah tidak terawat  ,kotor dan banyak sampah serta terkontaminasi limbah Industri, sangat memprihatinkan bila melihat fakta dan  kenyataan disebut sebagai sungai terkotor di Dunia,bahkan bilamana air sungai Citarum kering akan terjadi bencana listrik padam se-Jawa Bali,sungguh menakutkan," kata Dansektor VIII.

Lebih lanjut Dansektor VIII mengatakan,"bahkan provinsi Jawa Barat peringkat pertama penderita sakit jiwa  sebanyak 72.000 orang,hal ini disebabkan konsumsi sungai Citarum sudah tidak layak minum dan sudah terjangkit limbah Industri dan ditemukan racun berbahaya Mercury,Colivorm,Pseudomonas, aeroginosa,logam berat, sejenis besi ( Fe),Mangan ( Mn), Timbal ( Pl) , Sulfur ( SO4) dan Klor ( Ci)," ujar Dansektor VIII.

Maka dengan ini kami,menghimbau warga disekitar bantaran sungai Citarum jangan buang sampah organik maupun non organik sembarangan apalagi membuang sampah ke daerah aliran sungai Citarum, seperti kotoran tinja dan kotoran hewan dimana menurut data tercatat kurang lebih tinja kotoran manusia 35.5 ton/hari dan tinja kotoran hewan 56 ton/hari  dan pupuk urea,pestisida masuk ke DAS Sungai Citarum sehingga menimbulkan air kotor menimbulkan berbagai macam penyakit," ujar Dansektor VIII menegaskan.

Tujuan saya melakukan sosialisasi yaitu menyadarkan masyarakat dan membiasakan, merubah prilaku tidak baik agar masyarakat sadar tidak membuang sampah ke DAS Citarum,dimana sungai Citarum merupakan sumber kehidupan bagi kita semua.

Lalu sasaran yang saya lakukan, agar warga sadar tidak membuang sampah ke sungai yaitu sosialisasi secara phisik dan non phisik yakni secara pisik memberikan contoh langsung dengan mengambil sampah-sampah di daerah aliran sungai citarum dan membersihkan bedeng-bedeng liar di kawasan bantaran sungai,selanjutnya sosialisasi non phisik yaitu memberikan pencerahan secara dor to dor ke masyarakat melalui kepala desa di tempat-tempat potensi seperti aula desa dan mesjid serta di lokasi bantaran sungai hal ini saya lakukan karena secara fisik sudah tampak keliatan bersih namun secara non fisik kita belum karena ini masih awal.

Diakuinya untuk merubah medset prilaku masyarakat buang sampah ke sungai perlu waktu dan ini akan saya lakukan terus-menerus sosialisasi program Citarum Harum agar masyarakat mengerti dan sadar serta merubah prilaku tidak.membuang sampah ke sungai secara sadar tanpa ada rasa paksaan atau di takut-takuti," ujar Dansektor VIII mengakhiri perbincangannya kepada MSN. ( Arbim)

No comments:

Post a Comment