Presiden Jokowi saat diwawancarai awak media |
Jakarta, Media Suara Nasional - Pada Rabu kemarin 15
November 2017, Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis beberapa
indikator strategis tentang perkembangan Ekspor Impor Oktober 2017, Upah
Pekerja/Buruh Oktober 2017, dan Nilai Tukar Eceran Rupiah Oktober 2017.
Berikut ini disampaikan ringkasan dari data-data tersebut:
*I. PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER 2017*
*A. PERKEMBANGAN EKSPOR*
1⃣
Nilai ekspor Indonesia Oktober 2017 mencapai US$15,09 miliar atau
meningkat 3,62 persen dibanding ekspor September 2017. Sementara
dibanding Oktober 2016 meningkat 18,39 persen.
2⃣
Ekspor nonmigas Oktober 2017 mencapai US$13,67 miliar, naik 4,22
persen dibanding September 2017, sementara dibanding ekspor nonmigas
Oktober 2016 naik 17,00 persen.
3⃣ Secara
kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Oktober 2017 mencapai
US$138,46 miliar atau meningkat 17,49 persen dibanding periode yang sama
tahun 2016, sedangkan ekspor nonmigas mencapai US$125,58 miliar atau
meningkat 17,26 persen.
4⃣ Peningkatan
terbesar ekspor nonmigas Oktober 2017 terhadap September 2017 terjadi
pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar US$120,1 juta (34,56 persen),
sedangkan penurunan terbesar terjadi pada perhiasan/permata sebesar
US$131,3 juta (22,74 persen).
5⃣ Menurut
sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari– Oktober 2017
naik 14,32 persen dibanding periode yang sama tahun 2016, demikian juga
ekspor hasil pertanian naik 14,55 persen dan ekspor hasil tambang dan
lainnya naik 36,42 persen.
6⃣ Ekspor nonmigas
Oktober 2017 terbesar adalah ke Tiongkok, yaitu US$2,34 miliar, disusul
Amerika Serikat US$1,39 miliar dan Jepang US$1,29 miliar, dengan
kontribusi ke ganya mencapai 36,74 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa
(28 negara) sebesar US$1,43 miliar.
7⃣
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada
Januari–Oktober 2017 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$24,15
miliar (17,44 persen), diiku Jawa Timur US$15,32 miliar (11,07 persen)
dan Kalimantan Timur US$14,49 miliar (10,46 persen
*B. PERKEMBANGAN IMPOR*
1⃣
Nilai impor Indonesia Oktober 2017 mencapai US$14,19 miliar atau naik
11,04 persen dibanding September 2017, demikian pula jika dibandingkan
Oktober 2016 meningkat 23,33 persen
2⃣ Impor
nonmigas Oktober 2017 mencapai US$11,99 miliar atau naik 10,52 persen
dibanding September 2017, demikian pula jika dibanding Oktober 2016
meningkat 20,33 persen.
3⃣ Impor migas Oktober
2017 mencapai US$2,20 miliar atau naik 13,96 persen dibanding September
2017 dan juga meningkat 42,67 persen dibanding Oktober 2016.
4⃣
Peningkatan impor nonmigas terbesar Oktober 2017 dibanding September
2017 adalah golongan besi dan baja US$182,9 juta (28,68 persen),
sedangkan penurunan terbesar adalah golongan bahan bakar mineral sebesar
US$57,0 juta (52,10 persen).
5⃣ Negara
pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Oktober 2017
ditempa oleh Tiongkok dengan nilai US$27,98 miliar (26,12 persen),
Jepang US$12,37 miliar (11,55 persen), dan Thailand US$7,64 miliar (7,13
persen). Impor nonmigas dari ASEAN 20,50 persen, sementara dari Uni
Eropa 9,34 persen.
6⃣ Nilai impor semua
golongan penggunaan barang baik barang konsumsi, bahan baku/penolong dan
barang modal selama Januari–Oktober 2017 mengalami peningkatan
dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing 13,48 persen,
16,32 persen, dan 9,54 persen.
*II. PERKEMBANGAN UPAH PEKERJA/BURUH OKTOBER 2017*
1⃣
Upah nominal buruh/pekerja adalah rata-rata upah harian yang diterima
buruh sebagai balas jasa pekerjaan yang telah dilakukan.
2⃣ Upah riil buruh/pekerja menggambarkan daya beli dari pendapatan/upah yang diterima buruh/pekerja.
3⃣ Upah riil adalah perbandingan antara upah nominal dengan indeks konsumsi rumah tangga.
4⃣
Upah nominal harian buruh tani nasional pada Oktober 2017 naik sebesar
0,25 persen dibanding upah buruh tani September 2017, yaitu dari
Rp50.213,00 menjadi Rp50.339,00 per hari. Upah riil mengalami kenaikan
sebesar 0,40 persen. (Azhimi)
No comments:
Post a Comment