Gedung Dinas Pendidikan Jawa Barat |
Kab. Bandung, Media Suara Nasional - Semenjak ditiadakannya bantuan operasional Dana Bos di Kabupaten Bandung
untuk tingkat SMA dan SMK, orangtua siswa mengeluh, hal ini terkait
anggaran biaya sekolah yang membengkak diluar prediksi.
"Terlebih pihak sekolah berencana memungut kembali iuran bulanan SPP hingga menjadi beban hidup orangtua siswa," ucap Didi salah satu orangtua siswa salah satu sekolah SMA yang berada di Kabupaten Bandung.
Tidak diterimanya anggaran Dana BOS dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung dan hanya memanpaatkan kucuran Dana BOS dari Provinsi dan pusat, pihak sekolah melalui komitenya mengumpulkan orangtua siswa untuk mencari solusi dengan memberlakukan kembali iuran bulanan atau SPP dengan nominal iuran berpariasi dari Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu perbulan.
"Diketahui saat penerimaan siswa baru kala itu, SMA/SMK
menggembor-gemborkan sekolah Gratis pungutan SPP dan dibebankan ke biaya
UDP, Namun kenyataannya setelah berjalan kegiatan belajar mengajar dua
bulan, (Juli/Agustus) 2017, pihak sekolah berdalih kekurangan anggaran
apabila tidak memungut SPP iuran bulanan," ujar Didi.
Lanjut Didi, masih ingat kan ketika penerimaan siswa baru dimana orangtua siswa diminta biaya mulai dari pendaftaran, biaya ekskul, biaya MOPD, biaya UDP, biaya pembelian kaos batik, kaos olahraga dan yang lainnya.
Sebenarnya itu sangat memberatkan, tapi demi anaknya bisa sekolah guna masa depannya, terpaksa orangtua siswa memberikan syarat-syarat masuk sekolah walau harus pinjam uang ke sana-sini.
Sementara menurut
Didi, "apakah dengan anggaran Dana BOS dari Provinsi dan Pusat masih
kurang untuk kegiatan belajar mengajar, sedangkan anggaran Dana tersebut
cukup besar bila digunakan secara baik dan benar," pungkas Didi
mengakhiri perbincangannya. (A.R)
No comments:
Post a Comment