Mayor Inf. Oo Suharto, Pasi Intel Kodim 0618/BS |
Kota Bandung, Media Suara Nasional - *Rilis sabtu 04-11-2017 Pasi Intel Kodim 0618/BS, Mayor Inf. Oo Suharto memberikan materi kepemimpinan dalam seminar diskusi
kepemudaan yang berintegritas guna mewujudkan Indonesia Emas. Dalam materi
kepemimpinan, Pasi Intel Kodim 0618/BS Mayor Inf. Oo Suharto menegaskan
ada beberapa hal penting untuk mendukung kepemimpinan:
*Pertama*,
seorang pemimpin harus mengenal siapa dirinya. Dengan demikian ia
mengerti tujuan pokoknya, mengerti dan mengetahui kemampuan dan
kelemahannya.
*Kedua*,
seorang pemimpin harus memiliki pandangan yang luas tentang eksistensi
manusia seutuhnya. Dengan demikian ia menyadari bahwa dirinya sangat
membutuhkan pertolongan mereka terutama para bawahannya untuk menangani
setiap permasalahan yang menyangkut hak dan kepentingan publik.
*Ketiga*,
seorang pemimpin harus selalu bersikap komunikatif dalam arti yang
tulus, ikhlas, benar dan sangat memperhatikan kualitas kata-kata yang
digunakan. Dengan demikian, ia tidak menjadikan dirinya manusia setengah
dewa, yaitu merencanakan hal-hal yang tidak mungkin diri lakukannya,
sehingga ketika hal itu tidak tercapai mereka dipandang sinis,
pembohong, penipu dan bahkan pecundang yang tidak tahu malu.
*Keempat*
seorang pemimpin harus peka dengan keadaan, cepat tanggap, selalu
percaya diri atau optimis dalam segala situasi. Bahkan sesulit apapun
situasinya ia tetap melangkah dengan tenang, teduh dan bijaksana tapi
pasti.
*Kelima*,
seorang pemimpin harus memiliki sikap pengendalian emosional, supaya ia
dapat merasakan hal yang sama seperti apa yang dirasakan bawahan atau
rakyatnya tentang sebuah krisis.
*Keenam*,
seorang pemimpin harus selalu belajar menepati janji, meski ada
beraneka perubahan, tetapi ia tetap konsisten dan tetap bisa diandalkan.
kemampuannya dalam menepati janjilah dirinya tetap menjadi andalan,
panutan, teladan dan jalan yang patut dijalani. Tetapi haru ingat, bahwa
kemampuan menepati janji adalah lahir dari kesetiaan terhadap diri
sendiri dan orang lain, dan dari situlah akan lahir lagi yang saya sebut
dengan solidaritas.
Jika
seorang pemimpinan berani merefleksikan, bahwa kepemimpinan tanpa
integritas adalah sama halnya dengan orang yang mendirikan rumah tanpa
pondasi. Atau seperti orang yang membangun dan mendirikan rumah di atas
pasir, ketika datang badai, maka rumahnya hancur dan runtuh, karena
padanya tidak ada kekuatan.
Artinya, sehebat apapun kepemimpinan
seseorang, jika ia mengabaikan apalagi melupakan integritas yang
diberikan Sang Khalik, maka cepat atau lambat kepemimpinannya akan
hancur.
"Itulah sebabnya, saya mengatakan integritas itu sangat penting
dalam kepemimpinan. Karena itu, junjunglah dia, beri dia ruangan dalam
diri Anda, beri dia makanan yang sehat, latih dia untuk berani
bertanggung jawab dalam segala hal dan kasihi dia dengan hati yang tulus
dan ikhlas, maka integritas itu akan hidup di dalam diri kita."
"Ingait!
Integritas adalah karunia yang Tuhan titipkan kepada setiap orang sesuai
dengan porsinya. Jika itu adalah titipan, maka ada saatnya integritas
itu akan diambil oleh-Nya dari kita."
Kegiatan ini di ikuti oleh 120
mahasiswa UPI di laksanakan di Gedung Audotorium FIP UPI, Jl. Setiabudi
Kota Bandung, dari pukul 10 .00 WIB sampai dengan selesai. (Gun2)
No comments:
Post a Comment