Pembukaan Gedung Training Center DPC FSP LEM SPSI Kabupaten/Kota Bekasi |
Kab. Bekasi, Media Suara Nasional - Pesatnya perkembangan industri di wilayah Bekasi,
selain berdampak positif bagi penyerapan tenaga kerja, diyakini bakal
menghadirkan berbagai problematika hubungan industrial yang makin massif
dan kompleks. Pertanyaan kunci, mampukah setiap pemangku kepentingan,
termasuk serikat pekerja, mengantisipasi tantangan itu?
Demikian dikemukakan Ketua Dewan Pimpimpan Cabang
Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik dan Mesin (DPC FSP LEM SPSI)
Kabupaten/Kota Bekasi, Warnadi Rakasiwi, berkaitan diluncurkannya
Gedung Training Center FSP LEM SPSI Bekasi. “Training Center” yang
merupakan hasil swadaya pekerja FSP LEM SPSI. "Ini merupakan salah satu
pilihan strategis dan langkah nyata FSP LEM SPSI Kabupaten/Kota Bekasi
dalam upaya menjawab tantangan hubungan industrial yang akan dihadapi
dalam beberapa tahun mendatang, khususnya di wilayah Kabupaten dan Kota
Bekasi,” ujar Warnadi.
Dalam beberapa tahun kedepan, wilayah Kabupaten
Bekasi akan menjadi kawasan industri terbesar, tidak saja di Indonesia,
juga di Asia Tenggara. Saat ini saja sudah belasan kawasan industri
berkembang di Kabupaten Bekasi, dengan diisi sekitar 4000 unit pabrik.
Di antaranya 7 kawasan terkemuka, yaitu : MM 2100, Lippo Cikarang,
Jababeka, Delta Mas, EJIP, Hyundai, dan Bekasi Fajar. Dari 7 kawasan
besar yang berlokasi di Cibitung dan Cikarang ini saja terdapat sekitar
2000 unit pabrik, sebagaian di antaranya industri di sektor otomotif,
logam dan elektronik.
Pemerintah juga akan mengembangkan 8 kawasan baru
di wilayah Tarumajaya dan Babelan. Jika rencana ini semua direalisasi,
bakal menyerap tenaga kerja lebih dari sejuta orang dan akan menjadi
kawasan terbesar di Asia Tenggara.
"Perkembangan pesat dari kegiatan industri sudah
tentu akan menjanjikan lapangan kerja baru dan harapan peningkatan
kesejahteraan masyarakat Bekasi. Namun seiring dengan itu, perkembangan
industri juga bisa menghadirkan berbagai persoalan dan keresahan dalam
hubungan industrial. Apalagi jika jumlah dan kualitas instrument dalam
hubungan industrial tidak dipersiapkan dengan baik," bebernya.
Bagi Serikat Pekerja, khususnya FSP LEM SPSI
Kabupaten/Kota Bekasi, semua problema hubungan industrilal yang bakal
meningkat nanti, merupakan tantangan organisasi yang harus dihadapi dan
dipersiapkan solusinya. Intinya, problematika dalam hubungan industrial
di masa depan sangat memerlukan sumber daya manusia yang siap mengatasi
problem masa depan. Mereka tidak saja tangguh, cerdas dan berkompeten di
bidangnya, namun juga harus memiliki soft skill atau keterampilan
sosial seperti kepemimpinan, kedisiplinan, kejujuran, kemampuan
bekerjasama, kreatif, inovatif, komunikatif, dan sekaligus militan.
"Atas dasar pemikiran itu, FSP LEM SPSI
Kabupaten/Kota Bekasi berkomitmen akan terus meningkatkan kualitas
kader-kader dan para anggotanya dalam berbagai pengetahuan, keterampilan
dan pengembangan karakter, sehingga mampu menjalankan kemitraan yang
setara dalam hubungan industrial yang harmonis dan berkeadilan," terang Warnadi.
"Pengadaan Gedung Training Center merupakan wujud
nyata dari komitmen itu. Dari pusat kegiatan pendidikan dan pelatihan
ini, akan digelar secara teratur, intens dan terus menerus berbagai
program kegiatan pendidikan dan pelatihan. Setelah peresmian gedung ini,
kegiatan pelatihan akan dimulai dengan menggelar Pelatihan Juru Didik
(Training of Trainner)," lanjutnya.
Gedung Training Center FSP LEM SPSI Bekasi
diresmikan penggunaanya pada hari Kamis, tanggal 2 Noveber 2017. Dengan
diresmikannya Pusat Pelatihan ini, semua anggota FSP LEM SPSI
Kabupaten/Kota Bekasi yang saat ini beranggotakan sekitar 23 ribu orang
mencakup 65 Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Logam, Elektronik dan
Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PUK SP LEM SPSI)/tingkat
perusahaan berkesempatan menggunakan fasilitas ini, baik untuk kegiatan
pendidikan, pelatihan maupun konsultasi para pekerja di sektor lain juga
bias memanfaatkannya.
Gedung yang berukuran 9x12 meter ini berlokasi di kompleks Ruko Puri Tirta no.4-5, Jln. Inspeksi Kalimalang Km 22, Kp. Pekopen Timur, Tambun Selatan, Bekasi.
Lokasinya sengaja dipilih di wilayah Kabupaten Bekasi, karena sebagian
besar anggota FSP LEM SPSI Bekasi berada di wilayah Kabupaten Bekasi.
"Jadi, karena sekretariat DPC FSP LEM SPSI Bekasi saat ini berada di
wilayah Kota Bekasi, Pusat Pendidikan Pekerja sengaja dipilih berada di
wilayah Kabupaten Bekasi. Hal ini untuk mendekatkan kegiatan layanan
dengan anggota," tandas Warnadi. (Mzk)
No comments:
Post a Comment