MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Saturday, June 2, 2018

Si Raja Sungai Citarum Tewas Terkena Limbah Pabrik


Kab Bandung,Media Suara Nasional-Satgas Citarum Harum Sektor 21 Kolonel Inf Yusep Sudrajat didampingi Ketua Umum JPCH(Jurnalis Peduli Sungai Citarum) dan LSM PMPR RI serta Erwan selaku kades Sukasari kecamatan Pameungpeuk kabupaten Bandung,Sabtu(2/6) serta masyarakat setempat,melihat langsung ratusan ikan Sapu ( si Raja Sungai Citarum) yang  tewas terkena air  limbah Pabrik PT Pranata Jaya Abadi ( PJA) di daerah aliran sungai Cibabakan yang melaju ke DAS Cisangkuy dan bermuara akhir ke DAS Citarum.


Dengan melihat kejadian ini tentunya merupakan pembunuhan ekosistem lingkungan sungai secara langsung yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
Menurut Dansektor 21,Kolonel Inf Yusep Sudrajat," Inalilahi wa Inallilahi Roziun telah berpulang ke Rahmatulloh ratusan ikan  Si Raja Ikan Sungai Citarum akibat dari air limbah Pabrik yang di buang ke DAS anak Sungai Citarum," ucapnya.

Ini merupakan bentuk kejahatan dari Perusak Lingkungan dan perlu segera di tindak,maka dari itu kami selaku Satgas Citarum Harum mengambil langkah pengecoran penutupan saluran Pipa lubang pembuangan air limbah pabrik yang telah menewaskan ikan sapu-sapu tersebut,yang disebut Raja Sungai Citarum karena berdasarkan survey biasanya ikan sapu adalah ikan yang paling kuat hidup bertahan lama di sungai Citarum yang sudah terkontaminasi air limbah Industri pabrik,"terangnya.

Masih menurut Kolonel Inf Yusep,"Bilamana pabrik ini tidak segera memperbaiki Ipal Komunalnya,akan kami laporkan ke KPK langsung per tanggal 1 Agustus,untuk itu saya berharap Pihak PT Pranata Jaya Abadi untuk segera memperbaiki Ipalnya kangan seperti ini,selanjutnya pihak Perusahaan jangan bermain-main untuk membuka lubang saluran air limbah yang telah kami Cor sebelum di perbaiki dan membawa contoh air limbah yang sudah baik ke Saya selaku Satgas Citarum Harum Dansektor 21,"tegasnya.

Hal senada dikatakan Setio SH selaku Ketua JPCH Propinsi Jawa Barat," Baru kali ini melihat ikan Sapu terkapar dan tewas di sungai Citarum biasanya ikan tersebut kuat walau  terkena air limbah pabrik,tentunya hal ini merupakan perbuatan jahat dari pabrik yang membuang air limbah secara langsung ke anak sungai Citarum( sungai cibabakan) walau tadi saya sempat tanya ke koordinator umum limbah PT tersebut,dimana Multi selaku koordinator menjawab bahwa pembuangan air limbah Industri Pabrik Pranata Jaya Abadi telah di proses secara benar,akan tetapai fakta di lapangan banyak ikan sapu dan jenis ikan lainnya mati akibat air limbah pabrik yang meracuni Ekosistem air di anak sungai Cibadak." Ujar Setio.


Lebih lanjut Setio mempertanyakan terkait Izin Ipal tambahan di PT Pranata Jaya Abadi dari Dinas Lingkungan Hidup,dan jawaban dari pihak perusahaan belum.ada,namun pihak DLH kabupaten Bandung sudah ke sini memantau dan mengawasi pabrik tersebut untuk memperbaiki ipal komunal,"jelas Setio menirukan bahasa dari pihak perusahaan saat melakukan digelar konprensi Pers di aula PT Pranata Jaya Abadi.


Ironisnya pihak DLH kabupaten Bandung,sampai saat ini belum.mengambil langkah dan tindakan terhadap PT Pranata Jaya Abadi yang telah berani membuang air limbah tanpa izin,yang sudah jelas merusak ekosistem.lingkungan hidup di anak sungai Citarum,"tambahnya.

Masih ditempat yang sama Erwan selaku kepala Desa Sukasari kecamatan Pameungpeuk saat di tanya MSN terkair langkah-langkah yang di ambil Satgas Citarum Harum menutup saluran air limbah yang di buang langsung ke sungai Citarum, mengatakan,"Saya selaku kepala desa Sukasari dan masyarakat sangat mengutuk keras karena telah merusak lingkungan hidup ekosistem air sungai Citarum,tentunya juga saya selaku pemerintah desa Sukasari sangat mendukung dan afresiasi apa yang dilakukan oleh Satgas Citarum Harum Sektor 21 selama ini yang telah mengambil sikap tegas terhadap perusahaan-perusahaan nakal pembuanga air limbah,semoga dengan sikap tegas dari kolonel Inf Yusep,bisa membuat efek jera bagi para pengusaha yang nskal untuk tidak melakukan perbuatan itu lagi,"pungkas Erwan ( Arbim)

No comments:

Post a Comment