MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Monday, June 25, 2018

Merasa difitnah pendeta ini sebut pelakunya biadab

Media Suara Nasional - Kota Bekasi - Beredarnya selembaran berita palsu (Hoax) yang membawa-bawa beberapa tokoh dari pimpinan gereja seperti, ketua Gereja Katolik Dekenat Bekasi (GKDB), Romo Yustinus Kesaryanto, Persekutuan Gereja Pantekosta Indonesia (PGPI), Pendeta Keke Assa dan Pendeta Yohanes Nur dari Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG). Minggu (24/6/2018).

Dalam keterangannya di depan media,
Romo Yustinus Kesaryanto membantah, soal surat yang berisi perjanjian poltik dengan pasangan calon walikota dan wakil walikota nomor urut 1, Rahmat Effendi-Tri Adhianto. 

"Dengan adanya nama nama dan tanda tangan serta cap stempel gereja kami yang dipalsukan, kami langsung telusuri berita tersebut dan ternyata memang benar dari nama saya saja sudah jelas salah, yang seharusnya nama saya Kesaryanto tetapi menjadi Kasaryanto." ucapnya. Minggu (24/6/2018).

Surat edaran yang berisi perjanjian bersama atau kesepakatan dari 3 Pendeta dan 1 Romo, untuk mendukung Calon Walikota Rahmat Effendi dengan upahnya akan diberikan kemudahan membangun 500 Gereja selama 5 Tahun itu adalah berita bohong.

“Ini adalah sesuatu yang sangat mustahil, melihat kebelakang pada tanggal 25 desember tahun 2017 tidak mungkin ada pertemuan untuk perjanjian ini karena pada tanggal 25 Desember para pastor dan pendeta sudah pada berpisah untuk mengurus umatnya masing- masing dan tidak mungkin kami membuat perjanjian pada tanggal itu, maka dari itu kami datang kepada bapak Abdul Manan selaku ketua FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) kota Bekasi untuk mengklarifikasi perihal berita ini."papar Yustinus.

Senada dikatakan, Ketua Bamag, Yohanes Nur, pemberitaan Hoax  itu adalah sebuah perbuatan biadab dan pihaknya mengecam keras.

"Yang pastinya saya sangat mengutuk itu. Dengan mencatut nama-nama dan tanda tangan orang lain untuk kepentingan yang sama sekali tidak punya perikemanusiaan. Sebab itu saya menyatakan itu adalah kegiatan yang tidak intelektual, tidak menyatakan diri orang yang mempunyai kepribadian yang baik.  Kami merasa dirugikan dan tidak tenang dengan adanya pemberitaan Hoax ini."papar Yohanes.

Sementara ketua FKUB kota Bekasi, Abdul Manan, menjelaskan, pihaknya tidak pernah memberi arahan atau pun mengajarkan kepada masyarakat untuk berbuat curang apalagi memfitnah.

“Saya tidak pernah mengajarkan atau memberi arahan kepada masyarakat untuk berbuat fitnah atau membuat kecurangan seperti itu, saya selalu memberikan contoh yang baik untuk membangun kota Bekasi dengan rasa kebersamaan dan tidak membedakan agama serta asal usulnya."tegasnya

Selain itu, kata dia, kita ini sudah diberikan ajaran oleh para pendiri pendiri negara seperti halnya Pancasila.  Jadi, menurut dia, kalau ada masalah tidak boleh langsung marah tetapi harus disikapi terlebih dahulu tentang permasalahannya.

“Untuk aparat keamanan hendaknya melakukan pengawasan memonitor dan melakukan tindakan tegas dengan adanya hal seperti ini."pungkasnya.(Dwi)

No comments:

Post a Comment