MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Friday, October 21, 2016

PT Rengganis Diduga Mainkan Harga Gas Subsidi



Kota Tasikmalaya, SNP Jabar - Agen gas Elpiji PT Rengganis yang berada di bilangan Indihiang Kota Tasikmalaya disinyalir telah memainkan harga gas bersubsidi. Modusnya, dengan cara menjual ke pangkalannya sebesar Rp.16.000 per tabung, padahal sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) dari Pemerintah.Agen harus menjual ke pangkalan itu sebesar Rp.14.600 per tabung.

Dengan menjual harga tersebut, eksesnya pangkalan menjual kepada pengecer sebesar Rp 19.000 per tabung, padahal sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) dari Pemerintah, pangkalan itu harus menjual ke pengecer sebesar Rp 16.000 per tabung gas. Akibatnya para pengecer pun menjual kepada masyarakat dengan harga mencekik leher sebesar Rp 24.000 per tabung. 

Karena proses awalnya membelinya mahal, otomatis selanjutnya pun pasti dijual mahal. Apalagi ini konteknya bisnis untuk mencari profit. Kemudian yang menjadi korban itu adalah masyarakat. Tentunya ini harus segera ditertibkan, sebab harga gas bersubsidi itu telah dimanfaatkan oleh mereka serta sudah jelas ini telah melanggar HET yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah.

“Akibat adanya permainan harga tersebut, masyarakat sangat dirugikan, karena ini gas bersubsidi yang seharusnya bisa dinikmati, justru malah jelas-jelas dimainkan hanya untuk mengeruk profit. Tentunya ini harus ada tindakan dari Pertamina, Disperindag Kota Tasikmalaya maupun dari Hiswana Migas, sudah seharusmya ada tindakan dengan memberikan sanksi putus hubungan usaha,“ terang salah satu sumber yang merahasikan namanya, Kamis (20/10).

Menurut sumber, dampak keuntungan agen PT Rengganis yang merangkap sebagai pangkalan itu, dengan cara menjual ke pangkalan sebesar Rp.16.000 per tabung sudah meraup keuntungan sebesar Rp 1.400 per tabung, ditambah juga penjualan pangkalan ke pengecer sebesar Rp 18.000 itu, sudah bisa meraup sebesar Rp 2.000. Jadi total keuntungan kisarannya mencapai sebesar Rp 4.500 per tabung.

Apalagi konon dalam satu harinya DO (Delivery Order) di agen PT Rengganis itu diduga bisa mencapai  3 armada truk, bahkan disebut-sebut untuk wilayah Kota Tasikmalaya itu agen tersebut adalah paling besar dibanding agen yang lainnya, sehingga tentunya omzetnya pun sangat luar biasa.
Keberadaan agen PT Rengganis itu juga merangkap sebagai pangkalan dalam bagunan satu atap.Hal ini menjadi sorotan tajam dari sejumlah masyarakat. Pasalnya dengan merangkapnya agen dan pangkalan itu, banyak membuat bingung sejumlah warga selama ini. Patut dipertanyakan apakah boleh agen merangkap sekaligus pangkalan dalam satu atap.
 “Banyak warga di sekitar Indihiang membeli gas bersubsidi dari PT Rengganis itu harganya sebesar Rp 18.000, padahal itu membeli dari pangkalan, seharusnya harganya pun harus sesuai HET sebesar Rp. 16.000 per tabung gas. Apalagi kalau membeli dari pengecer? Mungkin harganya akan lebih mahal lagi, tentunya  masyarakat sangat di rugikan,” keluhnya.
Ketika dikonfirmasi ke pemilik PT Rengganis Hj Uwes via telepon selulernya  ke nomor 081312592xxx ternyata tidak pernah diangkat. Begitu pun saat di sms, Kepala Sekolah SD Sirnagalih Indihiang itu tidak pernah membalasnya.
Di tempat terpisah ketika SNP menemui Ketua Hiswana Migas Tasikmalaya Raya, H Wawan Ugan di kantornya sedang tidak ada, sehingga tidak bisa memberikan tanggapannya.(Dadang Saepudin Manaf)

No comments:

Post a Comment