MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Saturday, October 29, 2016

Ogah Makan "Uang Haram" dari Pungli, Polisi Ini Nyambi Jualan Bakso Untuk Nambah Penghasilannya

Mungkin apa yang dilakukan anggota Polrestabes Surabaya Brigadir Isma Diyanto, ini bisa menjadi inspirasi bagi anggota polri yang lainnya. Daripada mencari ceperan dengan cara pungli, pria kelahiran Sidoarjo 9 Juli 1988 ini lebih memilih untuk berbisnis sampingan berjualan bakso demi menambah pemasukannya. 


Kisahnya pun menjadi perbincangan di media sosial. Berdasarkan tulisan Jawa Pos dari yang dirilis situs kepolisian  Surabayaraya.com, Isma harus memutar otak mencari pemasukan tambahan setelah menikahi Rinza Rahmawati. Tapi, dia ingin berbisnis dengan cara yang halal.  

Berkat keuletannya, pada tahun 2011 dirinya mencoba peruntungan dengan usaha pentol alias bakso alias cilok kecil-kecilan. Dia pun memberi nama usahanya: Pentol 86. “Isma harus memilih sendiri bahan mentah seperti Daging dan Bumbu dan segala hal yang berkaitan dengan pembuatan pentol yang dilakukannya bersama istri tercintanya,” tulis situs tersebut.

Dia memberanikan diri untuk memasarkan karya dibidang kuliner ke sejumlah toko dan warung di sekitar kawasan tempat tinggalnya. Tapi karena tidak mengandung bahan pengawet dan tempat penyimpanan yang besar, Isma kesulitan memasarkan dagangannya di awal usahanya. Belum lagi terbatasnya dana yang dimilikinya. Usahanya sampingan pun sempat terhenti selama beberapa tahun. 

Berkat dukungan dari istri dan keluarganya, pada tahun 2015 Isma mencoba bangkit kembali meniti usaha dibidang kuliner tersebut. Terlebih setelah kelahiran putra pertamannya, Erlangga Nugraha. Isma memberanikan diri mencari tambahan modal dengan mengambil pinjaman di bank dengan jaminan surat tanah yang ia miliki. 

Hasilnya cukup mengejutkan. Setelah melakukan evaluasi dari bisnis pertamanya, kini Isma mencoba mengembangkan bisnis dagangnya dengan menambahkan varian rasa yang digemari oleh pangsa pasar yang lebih banyak disasar adalah para remaja. Jika sebelumnya Isma hanya menyediakan tiga varian rasa, kini sudah ada 7 varian pentol. Yakni pentol isi puyuh, sosis, keju, hati ayam, daging dan boom (cabe). 

Sudah hampir 4 bulan ini outletnya sudah ada di salah satu Kantin Hoofdbureau (Polrestabes Surabaya). Perkembangan hari demi hari menunjukkan kabar yang cukup menggembirakan. Bahkan Isma mengajak rekan-rekannya di Polrestabes Surabaya untuk menjadi investor. 

Kendati bisnis sampingan ini terus menampakkan adanya peningkatan, namun hal ini sama sekali tidak mengganggu penugasan Brigadir Isma sebagai anggota Kepolisian di Polrestabes Surabaya. “Hal ini bisa terjadi karena ia menjalankan bisnisnya di luar jam kerja sehingga pekerjaan beres dan bisnis pun ikut beres”

(jp)

No comments:

Post a Comment