MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Wednesday, October 26, 2016

Irigasi Cikumpeni Perlu Normalisasi



Bogor, SNP - Kondisi Irigasi Cikumpani di Kampung Babakan Raden, Desa Babakan Raden Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor memprihatinkan. Hal itu disebabkan kurangnya perhatian pihak irigasi pada saluran sekunder. Sehingga, terjadi pendangkalan yang mengakibatkan meluapnya air ke jalan raya sekaligus mengikis badan jalan.

Selain itu, aliran air untuk saluran tertier yang langsung ke lahan petani tidak maksimal karena terbuang pada saluran sekunder. Akibatnya, kebutuhan petani akan air tidak terpenuhi sebagaimana mestinya.
Kondisi itu membuat pihak Koramil Cariu, Pemerintah Desa Babakan Raden beserta masyarakat pengguna jalan dan petani berinisiatif melakukan normalisasi dengan menggandeng Ormas Pemuda Pancasila sebagai pelaksana lapangan.

Namun ironis, saat pengerjaan pengerukan, sekelompok warga yang tidak setuju memprotes dan menghentikan kegiatan. Diduga kelompok ini terprovokasi sehingga memunculkan polemik dalam masyarakat.

Munculnya polemik tersebut membuat pihak Muspika Cariu mengumpulkan warga guna mencari solusi terbaik. Hal itu terlihat di Balai Desa Babakan Raden, Sekcam Cariu Wahyudi, Kapolsek Kompol Bektiyana dan unsur Koramil, Serma Yudhl Setiawan serta UPT Jalan dan Jembatan membahas kelanjutan normalisasi bersama warga.

“Saya ingin permasalahan ini tidak berlanjut, namun kita bersama-sama mencari solusi terbaik. Ini permasalahan kita semua,” kata Sekcam Cariu Wahyudi di depan masyarakat.

Lanjut dia, dengan melanjutkan normalisasi, semua permasalahan, baik menyangkut jalan maupun irigasi akan terselesaikan. Rencananya, normalisasi dilanjut pada Senin, Selasa dan Kamis mendatang. “Kita kerja bakti bersama untuk menuntaskan normalisasi” lanjutnya.

Sementara Kapolsek Cariu Kompol Bektiyana berharap permasalahan itu tidak menjadi konflik. “Jangan sampai ada pihak lain yang memanfaatkan kesempatan untuk memecah belah warga. Saya minta agar pertemuan ini disosialisasikan kepada petani.” Pungkasnya.  (Ind/Kendik/Omen)

No comments:

Post a Comment