MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Sunday, October 30, 2016

Mengenal SAT-81 GULTOR KOPASSUS, Pasukan Elit TNI Yang Disegani Oleh Dunia


Foto By: Kodam XVII/Cendrawasih
Satu lagi pasukan elite yang sangat disegani oleh dunia, pasukan khusus itu bernama SAT-81 Penanggulangan Teror (Gultor).

SAT-81 GULTOR adalah Satuan di Kopassus yang setingkat dengan Grup dan merupakan kumpulan Prajurit terbaik dari seluruh Prajurit di jajaran TNI. Kekuatan dari satuan ini tidak dipublikasikan secara umum. Baik mengenai jumlah personel, maupun jenis persenjataan yang dimilikinya, semua dirahasiakan. Tidak seperti satuan lain yang selalu mengexpose kegiatan mereka, Visi dan misi SAT-81 adalah untuk “tidak diketahui, tidak terdengar dan tidak terlihat”.

Nama Den 81 sendiri diambil dari peristiwa pembajakan pesawat Garuda DC-9 Woyla di Bandara Don Muang, Bangkok, 31 Maret pada Tahun 1981. Pasukan yang berhasil membebaskan Woyla inilah yang menjadi cikal bakal anggota Den-81, dan belakangan diganti lagi jadi Satuan 81 Penanggulangan Teror (SAT-81 Gultor).

SAT-81 Gultor dibentuk pada tanggal 30 Juni 1982 untuk mengantisipasi maraknya tindakan pembajakan pesawat terbang era tahun 1970/80-an.

Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) ABRI Letjen TNI LB Moerdani saat itu, menetapkan lahirnya sebuah kesatuan baru setingkat detasemen di lingkungan Kopassandha (Nama Kopassus sebelumnya). Pada 30 Juni 1982, muncullah Detasemen 81 (SAT-81) Kopassandha, dengan komandan pertamanya adalah Mayor Inf Luhut Binsar Panjaitan (Sekarang menjabat sebagai Menteri Kemaritiman) dengan wakilnya Kapten Inf Prabowo Subianto.

Setelah dibentuk tahun 1982, bisa dipastikan bahwa SAT-81 terlibat di dalam setiap operasi rahasia militer yang dilakukan ABRI dan kemudian dilanjutkan oleh TNI. Saat operasi di wilayah Indonesia bagian tengah tepatnya di Kalimantan, disinyalir bahwa satu peleton SAT-81 telah ditugaskan di perbatasan Kalimantan Timur untuk patroli intai jarak jauh (Long Range Recon Mission). Dikabarkan pula bahwa unsur SAT-81 telah diturunkan juga untuk mengejar Nordin M. Top dan kawan-kawan. Sampai saat ini, SAT-81 adalah salah satu perangkat BIN (Badan Intelijen Nasional) di dalam operasi khusus yang bersifat paramiliter.

Detasemen 81-Gultor memang merupakan pasukan andalan di Kopassus. Mereka dipilih dari pasukan Infanteri terbaik untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan menjadi Kopassus. Setelah mereka menjadi anggota Kopassus, di antara mereka dipilih lagi yang terbaik untuk menjadi anggota Detasemen 81-Gultor.
Satuan ini sangat dekat dengan Intelijen Hankam. Keduanya saling memasok informasi intelijen. Anggota Detasemen 81-Gultor juga dipercaya menyaksikan gudang senjata Asintel Hankam dan penyimpanan kendaraan untuk presiden. Satuan terpilih ini selalu diikutsertakan dalam pengamanan presiden, baik di dalam maupun luar negeri.

Kualifikasi personel SAT-81 secara umum lebih tinggi dari satuan sejenis (Primus Inter Pares), dan paling lama didirikan (tahun 1982). Oleh karenanya personel SAT-81 Gultor baru bisa diturunkan, bila ancaman itu bersifat kompleks dengan skala kesulitan yang terbilang sangat tinggi.

SAT-81 Gultor terdiri dari empat tim, yaitu tim siaga menghadapi terorisme, tim latihan, dan tim antigerilya. Untuk profesionalisme, terhadap ketiganya dilakukan rotasi. Satu tim lainnya adalah pasukan katak untuk tugas under water.

Sistem Rekrutmen SAT-81 Gultor

Menjadi personel satuan penanggulangan teror di SAT-81 Gultor tidaklah mudah. Seleksi tes yang harus dijalani sangat sulit karena setiap anggota SAT-81 harus memiliki kemampuan di atas rata-rata pasukan yang ada di TNI.

Secara organisasi, Gultor langsung di bawah komando dan pengendalian Komandan Jendral Kopassus (Danjen Kopassus). Detasemen Gultor saat ini dipimpin perwira menengah berpangkat Kolonel.

Proses rekrutmen prajurit Gultor dimulai sejak seorang prajurit selesai mengikuti pendidikan para dan komando di Batujajar. Dari sini, mereka akan ditempatkan di satuan tempur Grup 1 dan Grup 2, baik untuk orientasi atau mendapatkan pengalaman operasi. Dari situ, prajurit yang ingin bergabung dengan satuan elite Gultor harus melewati beberapa tahapan dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Pertama adalah tes IQ yang harus di atas rata-rata 110. Selanjutnya yang kedua, tes kesehatan (stakes II), ketiga tes jasmani (kategori BS), dan yang terakhir tes pemantauan akhir (Pantukhir)”.

Prajurit yang ada di dalam Satuan 81 Gultor harus memiliki spesialisasi kemampuan yang tinggi. Di antaranya adalah tembak runduk (bakduk) dan freefall atau terjun bebas. Mereka juga memiliki regu dengan spesifikasi kemampuan khusus, yaitu Tim Pasukan Katak (Paska) dan K9 (gugus jihandak).

SAT-81 Gultor memang sudah teruji kemampuannya untuk menanggulangi berbagai aksi terorisme, maupun pembajakan. Akan tetapi, tugas tersebut saat ini dialihkan kepada Densus-88 Polri.

No comments:

Post a Comment