MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Thursday, October 20, 2016

Walikota Tasikmalaya Jangan “Heurin Ku Letah” Tertibkan Pool Bis



Mumuh Pangestu, S.Sos
Kota Tasikmalaya, SNP Jabar - Walikota Tasikmalaya, Drs H Budi Budiman harus berani untuk menertibkan dua pool bis “B dan P” yang ada di Kota Tasikmalaya. Jangan merasa”Heurin Ku letah” (canggung, red), pasalnya pemilik salah satu pool itu adalah milik keluarga besarnya. Begitu pun dengan pool satu lagi pemiliknya adalah keluarga Wakil Walikota Tasikmalaya Ir H Dede Sudrajat yang nota bene competitor Budi dalam perhelatan Pilkada 2017.


Menurut pemerhati masalah sosial, Mumuh Pangestu S.Sos, seyogianya Budi harus berpihak kepada kepentingan masyarakat, karena kehadiran dua pool bis tersebut salah satu momok sepinya penumpang di Terminal Type A Indihiang selama ini. Bukan itu saja, angkutan kota di Tasikmalaya pun enggan melewati terminal tersebut, apalagi malam hari, karena kondisinya sepi. Sehingga terminal terbesar di Jawa Barat itu tidak terurus dan kotor.

Dengan sepinya terminal itu, tentunya berimbas juga kepada PAD terminal ke Pemkot Tasikmalaya, sebab banyak para pedagang yang menyewa sejumlah kios pun malah gulung tikar, karena sepi tidak ada penumpang. Terlebih lagi lokasi terminal itu jauh dari keramaian kota.

Kehadiran pool bis selama ini telah menjelma seolah terminal bayangan, karena sudah jelas bisa menaikan dan menurunkan sejumlah penumpang. Padahal pool itu berfungsi hanya untuk menyimpan dan service bis saja sebagaimana diperuntukannya. Bukan untuk menaikkan atau menurunkan penumpang, Jadi tidak diperkenankan ada jalur pemberangkatan dari pool. Jalur pemberangkatan itu hanya boleh dari terminal saja.

“Memang saat ini Terminal Indihiang itu sudah diambil pengelolaannya oleh pusat. Tapi meski demikian, tidak ada salahnya bisa koordinasi dengan Pemkot Tasikmalaya.Salah satunya dengan bisa menertibkan pool bis yang ada.Agar bisa menghidupkan keramaian terminal tersebut.Karena bagaimana pun walau sekarang terminal di ambil alih oleh pusat.Tanpa ada penertiban kedua pool tersebut.Tetap saja tidak akan ada perubahan yang signifikan.Makanya Walikota harus memiliki political will,” terang Mumuh Pangestu, Kamis (20/10).

Menurut Mumuh, eksistensi pool tersebut memang sudah sangat lama berdiri, tapi ironisnya sudah dua kali Walikota silih berganti, belum ada satu pun yang berani menyentuhnya.Makanya saat ini momentum Budi untuk bisa menertibkannya. Hal ini demi untuk bisa meramaikan fungsi terminal, karena itu merupakan aset kota  yang dibangun dengan dana puluhan milliar rupiah.(Ariska/Dadang)

No comments:

Post a Comment