ist |
Kab. Tanggamus, Media Suara Nasional - Dinas Pendidikan Tanggamus,
menyatakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sudah cair. Pencairan
disesuaikan dengan jumlah siswa baru saat ini. Saat ini dana telah
di cairkan dan telah masuk melalui rekening dimasing Sekolah, besaran
dana BOS di tingkat SD sebesar Rp 9,729 miliar, yang diperuntukkan 499
sekolah. Kemudian untuk SMP sebesar Rp 5,646 miliar untuk 79 sekolah.
"Sekolah
yang menerima bukan saja berstatus Negeri tapi juga Swasta. Pada
pencairan dana BOS tidak ada perubahan, semua seperti yang sudah
berjalan selama ini," kata Kabid Pendidikan Dasar, Indra Prisma mewakili
Kadisdik Tanggamus Johansyah, Kamis (19/10).
Indra
menjelaskan, dana BOS di peruntukkan untuk biaya operasional sekolah.
Maka segala bentuk beban biaya di keluarkan sekolah bisa di bayari dari
dana BOS. Diharapkan sekolah tidak lagi menarik biaya ke siswa. Namun
apabila sekolah sangat-sangat perlu untuk menarik, jika tidak bisa lagi
dihindari. Maka harus atas keputusan bersama wali murid dengan komite
sekolah. Tujuannya agar biaya penarikan di luar BOS tidak membebani
siswa.
Kemudian lanjutnya, "jumlah siswa
digunakan sebagai patokan dana BOS, untuk SD sebanyak 60.105 siswa, SMP
sejumlah 19.198 siswa se-Tanggamus. Jadi antara SD dan SMP berbeda jauh,
karena SD siswanya meliputi dari kelas I sampai kelas VI, sedangkan SMP
hanya ada 3 kelas. Perbedaan tingkatan SD antara SMP hanya pada jumlah
dana, jika SD di koutakan, Rp 160 ribu per siswa dan SMP Rp 200 ribu per
siswa. Jumlah dana untuk SMP memang lebih besar, sebab kebutuhan sekolah
di tingkat SMP juga lebih banyak dibanding tingkat SD."
"Sekarang
ini ke tiap sekolah tidak lagi disamakan dengan jumlah
siswa, patokannya 60 siswa." Masih menutnya, apabila jika satu kelas
jumlah siswanya kurang dari 60 maka dibulatkan menjadi 60 siswa, karena
kebutuhan proses pengajaran di kelas sama saja. "Kegunaan dana BOS
diperuntukkan untuk pembelian buku paket sekolah, kegiatan
ekstrakurikuler, ulangan atau semester, penerimaan siswa baru, alat
tulis kantor dan kelas, biaya listrik, air, perawatan sekolah, gaji guru
honorer, pengembangan profesi guru, pembelian komputer, dan alat
peraga," jelasnya.
Rep: Azhimi | Red: Jhefry
No comments:
Post a Comment