Kasad, Jenderal TNI Mulyono |
Kota Bandung, Media Suara Nasional - Dandim 0618/BS Kolonel Inf. Arfin Dahlan menyambut kedatangan Kasad Jenderal TNI Mulyono sebagai Keynote Speaker dalam rangka Seminar
Nasional Study Wilayah Pertahanan Pasis Dikreg LV Seskoad TA.2017, Tema
"Membangun Sinergi TNI AD dengan Pemerintah dalam Penanggulangan Bencana
Alam di Daerah" yang di ikuti lk. 600 orang terdiri dari 281 Pasis
Dikreg dan tamu undanga.
> Pukul 08.12 WIB Kasad beserta Rombongan tiba di Gedung Merdeka,
disambut oleh Dankodiklat TNI AD, Pangdam III/Siliwangi, Danseskoad dan Dandim
0618/BS.
Pembukaan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan
menyanyikan Padamu Negeri
Dalam sambutannya, Danseskoad mengucapkan terimakasih kepada Bapak Kasad yang sudah meluangkan
waktunya sebagai Keynot Speaker ditengah kesibukan-kesibukan beliau, tapi beliau memilih untuk
hadir ditengah-tengah kita.
"Semoga seminar ini membawa dampak positif dan makalah
yang kita bawa berdampak kepada kemajuan negara dan bangsa kita," ucap Danseskoad, Mayjen TNI Dodi Usodo Hargo S.I.P., MM.
Danseskoad juga mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada pakar peneliti yang sudah
membimbing siswa Pasis Dikreg.
> Pukul 09.00 Keynote Speaker Kasad, dilanjutkan membuka
Seminar Nasional dengan topik "Kebijakan Serbuan Teritorial TNI AD dan Membangun Sinergi TNI AD/Satkowil dan Pemerintah dalam Penanggulangan Bencana Alam di Daerah Perspektif Pemberdayaan Wilayah Pertahanan".
Mayjen TNI Dodo Usodo Hargo, S.I.P., MM. |
Dalam sambutanya, Kasad menyampaikan, "Selaku Kasad saya mngucapkan terima kasih kepada Danseskoad
semoga seminar ini bermanfaat untuk kita semua," ujar Kasad.
"Sinergi TNI Angkatan Darat dengan Pemerintah pada
penanggulangan bencana alam di daerah dengan perspektif pemberdayaan wilayah
pertahanan, dimana penggunaan kekuatan TNI Angkatan Darat senantiasa
dititikberatkan pada upaya penangkalan dan penanggulangan terhadap berbagai
bentuk ancaman yang salah satunya adalah melaksanakan tugas operasi kemanusiaan
dalam penanggulangan bencana alam," papar Kasad Jenderal TNI Mulyono.
"Negara Indonesia adalah negara yang secara geografis memiliki
kerentanan terhadap bencana alam dan termasuk salah satu negara dengan resiko
bencana alam yang tinggi, kekuatan dan soliditas suatu bangsa dapat dilihat dari
bagaimana bangsa tersebut dapat berbuat yang terbaik untuk rakyatnya terutama
dalam hal penanggulangan bencana alam dan meminimalisasi sekecil mungkin korban"
"Peran TNI Angkatan Darat dalam penanggulangan bencana
masih efektif dan sangat diperlukan hal ini bisa dibuktikan dengan bantuan
bantuan TNI Angkatan Darat pada saat terjadi bencana alam di Indonesia. Sebagai
contoh, ketika terjadi bencana alam tsunami di Aceh pada tahun 2004 di mana
TNI Angkatan Darat menurunkan ribuan personilnya pada saat tanggap
darurat dengan mengevakuasi korban selamat, membantu Suplai logistik ke daerah
yang tidak terjangkau, serta segera membangun infrastruktur vital yaitu Jalan,
Jembatan sehingga Aceh yang tadinya terisolasi bisa segera terbuka untuk jalur
logistik dan evakuasi."
"Hampir seluruh wilayah Indonesia memiliki potensi bencana
nasional dengan karakteristik kerawanan yang berbeda-beda. Berbagai hasil kajian
ilmiah menunjukkan bahwa pemanasan global telah meningkatkan intensitas bencana
hidrometeorologi di seluruh dunia, sesuai dengan data dan informasi trend
bencana di Indonesia dalam kurun waktu mulai 2002 sampai dengan 2016, tercatat
bahwa bencana alam di wilayah Indonesia cenderung mengalami peningkatan setiap
tahunnya. Beberapa jenis bencana alam yang mendominasi kejadian di Indonesia
antara lain, bencana banjir, angin puting beliung, tanah longsor, kebakaran
hutan dan lahan serta gelombang pasang atau abrasi.
"Indonesia juga memiliki salah satu jenis bencana alam yang
terjadi secara rutin, yaitu kebakaran lahan dan hutan yang disebabkan oleh
pembukaan lahan oleh masyarakat yang menyalahi ketentuan. Dan musim kemarau
panjang yang menyebabkan kekeringan, kebakaran hutan sering terjadi di beberapa
wilayah Indonesia diantaranya di Riau pada tahun 1997, Kalimantan pada 2015,
Sumatera Utara pada 2014, dampak kebakaran hutan ini tidak hanya di Indonesia
namun juga memberikan dampak negatif hingga ke negara tetangga Singapura dan
Malaysia."
"Tugas kita saat ini mnyiapkan diri dan melakukan tidakan
yang preventif dan penanganan yang harus sinergi dalam penanggulangan bencana dengan Pemerintahan dan adakan latihan gabungan guna menanggulangi bencana nantinya."
"Namun hal ini sekali lagi, tidak menjadi penghalang bagi
satuan TNI Angkatan Darat untuk memberikan kontribusi dalam melaksanakan
penanganan bencana. Walaupun demikian tidak dapat dipungkiri masih banyak dapat
kekurangan sinergitas dengan instansi lain."
TNI harus bersama rakyat dalam hal melaksanakan tugas, TNI
harus bersama-sama dengan rakyat, hal ini bersama dengan undang-undang nomor 3
yang mengatur upaya ketahanan yang bersifat semesta.
- Dengan bersinergi kita dapat mancegah dilapangan,
mengurangi dampak yang terjadi.
- Sinergitas dilaksanakan jauh sebelum terjadinya bencana.
-Diharapkan kepada siswa agar nanti bisa membawakan di
satuannya, saya menyampaikan beberapa penekanan diantaranya:
1. Masing-masing memahami Satkowil di wilayahnya.
2. Mengacu kepada paradigma yang baru tentang penanganan bencana.
3. Sinergritas antara TNI Angkatan Darat instansi
terkait.
Koordinasi menjadi mudah jika masing-masing bagian mengerjakan tugas
peran dan fungsinya masing-masing, sehingga tidak ada kemungkinan overlapping
tanggung jawab, duplikasi tugas dan persaingan tidak sehat antar instansi yang
terkait.
Oleh karena itu diperlukan emoji sebagai payung hukum antara
stakeholder terkait. Terkait sebagai dasar dalam pelaksanaan kerjasama setiap
peran fungsi tanggung jawab dan kemampuan masing-masing.
"Mari kita semua
memberikan komitmen yang sama seperti yang telah kita berikan selama ini kepada
24 Kementerian yang telah memberikan kepercayan kerjasama dengan TNI Angkatan
Darat di berbagai bidang, ini adalah kerja nyata, dan TNI berada di posisi
teratas di tingkat kepercayaan di masyarakat," pungkas Kasad, Jenderal TNI Mulyono.
Kegiatan di lakaksanakan di Gedung Merdeka, Jl. Asia Afrika no.65 Bandung, dari pukul 08:00 - 11:00WIB.
Penanggung jawab kegiatan Mayjend TNI Dodi Usodo Hargo S.I.P., MM. (Danseskoad)
Hadir dalam kegiatan tersebut:
-Letjen TNI Agus K (Dankodiklat)
-Mayjen TNI M. Herindra (Pangdam III/Siliwangi)
-Mayjen TNI Cucu Somantri (Pangdam I/Bukit Barisan)
-AKBP Sunarya (mewakili Kapolda)
-Para Rektor Universitas.Rep: Gun2 | Red: Jhefry
No comments:
Post a Comment