Basmi (kaos oren) sedang menemui para PKL di depan rumahnya |
Pasuruan, Media Suara Nasional - Buntut
dari statmen salah seorang petugas Satuan Polisi Pamong Praja dalam
pertemuan di kantor Kec. Pandaan (12/10) beberapa waktu lalu, dalam
sosialisasi larangan berjualan di trotoar untuk para pedagang kaki lima
(PKL), membuat para PKL ini kebingungan dan menggeruduk rumah Basmi Seketaris Sat Pol PP di Desa Plumbon Kec. Pandaan, Rabu
(18/10) sore sekitar Pukul 16:09 WIB.
Dalam
aksinya, Wahab koordinator aksi yang di dampingi Ketua LSM Giras
Mukarromah menjelaskan, "kami datang ke rumah Basmi Seketaris Sat Pol PP bahwa
kami ini resah akan dilarangnya kami berjualan ditrotoar, lantas disini
mata pencarian kita, kami membutuhkan uang untuk bertahan hidup serta
mencukupi kebutuhan sehari hari, disini kami akan melakukan perlawanan
jika tetap akan digusur, kami akan tetap berjualan, Hal ini disebabkan
lantaran pada waktu tanggal 12/10 itu kami Perwakilan PKL di undang dalam
rangka sosialisasi penertiban pedagang kaki lima (PKL) dikantor
kecamatan pandaan."
"Usai pertemuan kami kembali berjualan pada 17/10 sore, berlanjut berjualan hingga esok hari (18/10) namun disitu kami sekitar pukul 4 sore, kami didatangi petugas Sat Pol PP yang dipimpin Anjar untuk melakukan penertiban dan mendapat perlawanan, ketegangan pun sempat terjadi namun berkat komunikasi kita para PKL akhirnya bisa diredam," kata Wahab.
Dari
situlah kami tambahnya semua para PKL yang tergabung diwilayah pandaan
berkumpul untuk mencari solusi dan teman teman PKL mengarah pada Basmi
yang menjadi biang atau gesekan ini terjadi akibat statmen dalam
pertemuan sosialisasi penertiban pada 12/10 kemarin.
Ada
sekitar 150 yang tergabung dalam pedagang kaki lima (PKL) mendatangi
rumah basmi untuk menyampaikan keresahan dan kekesalannya, "boleh kami
ditertibkan namun kami carikan tempat". Kami juga butuh makan, urusan
perut tidak bisa ditunda, keluh Wahab.
Rep: IL | Red: Jef
No comments:
Post a Comment