MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Monday, January 29, 2018

Merasa di Lecehkan PT. RECKITT BENCKISER INDONESIA, Nurhidayat Mengadu pada LSM

PT. RECKITT BENCKISER INDONESIA
Kab. Bogor, Media Suara Nasional - Berawal dari recana pemindahan Job desk Nurhidayat (31) dari bagian Big Bag  (Nodle) ke bagian Hosol (HH) yang di perintahkan oleh Satria Nugraha (Manager Produksi) pada Desember 2017. Nurhidayat menolak dengan alasan tidak menguasai pekerjaan pada bagian tersebut, masih ada beberapa teman se angkatan yang lebih mengerti dan faham betul mesin di bagian Hosol dan merasa lebih nyaman di bagian Big Bag ( Nodle). 

Saat penolakan tersebut di saksikan oleh Pak Pantun selaku Supervisor Produksi Team Cool, Nurhidayat di beri 3 (tiga) opsi oleh Satria Nugraha, 1. Di pindahkan ke bagian Hosol, 2. Mencari orang pengganti untuk  pindah ke bagian Hosol, 3. Di lakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh perusahaan secara sepihak.
Nurhidayat  mencoba melakukan mediasi bipartit dengan perusahaan beberapa kali namun gagal dan berujung pada pencabutan mandat dari serikat pekerja yang ada. Karena merasa sendiri, Nurhidayat mengadukan permasalahan kepada  Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Suara Timur di Cileungsi-Bogor 

Setelah pengaduan  tersebut, maka pada Senin (29/1/18) terjadi pertemuan antara pihak PT. RECKITT BENCKISER INDONESIA yang beralamat di Jalan Raya Narogong KM 15, Desa Limusnunggal Kec. Cileungsi - Bogor yang di wakili oleh Pak Yongki, Pak Adit, Pak Tomi dan notulen. Sementara perwakilan dari LSM Suara Timur hanya di perbolehkan dua orang saja yang masuk ke area pabrik/kantor yaitu Bang Yanto dan Bang Jamal. 

Perundingan yang di lakukan memakan waktu kurang lebih satu jam tersebut belum mencapai titik temu, sebagaimana yang disampaikan Bang Yanto kepada awak media. "Saya sudah menyampaikan maksud dan tujuan silaturahmi hari ini kepada tiga orang perwakilan perusahaan Pak Yongki, Pak Adit dan Pak Tomi, namun semua keputusan ada pada direksi, maka dari itu kami dari LSM akan datang kembali dua pekan kedepan," ujar Yanto.

Pada saat bersamaan, awak media kesulitan untuk mendapatkan konfirmasi dari perusahaan terkait hal ini karena dilarang masuk ke dalam perusahaan oleh security, dan juga ada beberapa anggota Polisi dan TNI berseragam lengkap dan juga berpakaian preman yang berjaga di gerbang pabrik karena di khawatiran terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

Sampai berita ini di terbitkan, pihak perusahaan belum dapat di konfirmasi.  (ASK/RYN)
 

No comments:

Post a Comment