MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Saturday, October 22, 2016

Sering Terjadi Tabrakan, Perempatan BKR Kota Tasikmalaya Butuh Traffic Light



Kota Tasikmalaya, SNP Jabar - Volume kendaraan di perempatan jalan BKR Kota Tasikmalaya sudah begitu padat. Tak jarang kemacetan dan kecelakaan pun sering terjadi. Perempatan yang menghubungkan antara daerah Dadaha, Cikalang Girang, Unsil dan Hazet BCA itu, kini sudah saatnya membutuhkan segera rambu Traffic Light (lampu stopan).


Pasalnya setiap harinya di jalur itu volume kendaraan yang lewat sangat tidak beraturan. Bahkan tak jarang antara satu kendaraan dengan yang lainnya sering terjadi bertabrakan dari arah yang berlawanan, ditambah lagi kondisi jalan yang sudah tidak memadai.

”Volume kendaraan saat ini sudah sangat padat, apalagi jika weekend. Karena di bilangan BKR itu merupakan salah satu kawasan kuliner. Itu sudah berjalan lama, sehingga banyak warga juga pengendara kendaraan sangat mengharapkan dengan adanya rambu lalu lintas di wilayah tersebut,” tutur Maggi salah satu pengendara motor, Sabtu (22/10).

Maggi mengungkapkan intensitas lalu lalang kendaraan yang melintas perempatan itu pada setiap harinya sangat padat. Mengingat jalur tersebut menghubungkan keberadaan sarana dan fasilitas umum seperti sekolah, komplek olah raga Dadaha serta kampus Universitas Negeri Siliwangi (Unsil).

Sehingga pada pagi, siang dan sore hari tak heran jalur itu menjadi langganan macet juga semeraut. Apalagi bila di dadaha ada konser music, kampanye politik atau ada event yang sifatnya mendatangakan massa, sangat potensi tabrakan beruntun, sehingga memang sangat urgen agar dipasang lampu stopan.

”Sering terjadi kemacetan yang di saat jam tertentu, bahkan tak jarang banyak terjadi kecelakan antara kendaraan roda dua versus kendaraan roda empat. Makanya harus segera dipasang rambu traffic light yang memadai guna tercipta kenyamanan juga keamanan penguna jalan, terangnya.

Ungkapan senada juga dikemukakan oleh Yunita salah satu Mahasiswi Unsil Fakultas Ekonomi. Dirinya mengakui kalau memakai kendaraan motor pergi kuliah, terkadang kalau melewati daerah itu sangat hati-hati, takutnya bertabrakan dengan pengendara lainnya, apalagi di dekat wilayah itu, bila terjadi bubaraan SMP/SMA Panabur serta SMA Pancasila.

”Belum lagi angkot, truk, tangki terus kendaraan pribadi meluber setiap harinya melintas daerah itu. Seakan kalau setiap kendaraan yang melewati perapatan tersebut rebutan untuk mendahului,” terangnya.

Sementara itu di tempat terpisah salah satu anggota DPRD Kota Tasikmalaya dari komisi I Anang Safaat S.Sos mengemukakan di daerah itu memang sangat urgen untuk segera dipasang rambu traffic light. Karena pihaknya juga tengah mengkaji secara intens bagaimana penataan di kawasan itu ke depannya dengan mencari solusinya dengan pihak Dishubkominfo Kota Tasikmalaya.

Politisi asal Demokrat itu juga menambahkan selain faktor kurang lengkapnya sarana lalu lintas, juga dirinya menilai kurang tertibnya serta disiplinnya para penguna kendaraan. Karena masing-masing pihak tak mau mengalah, mereka ngotot pingin lebih cepat untuk melintas wilayah itu, meski resikonya terjadi benturan kendaraan selama ini.(Ariska/Dadang)

No comments:

Post a Comment