MEDIA SUARA NASIONAL

RELEVAN - OBJEKTIF - LUGAS

lightblog

Thursday, January 19, 2017

Komunitas Bernas Tasikmalaya, Rutin Gentayangan Jumat Malam Bagikan Nasi Gratis

Sejumlah Anggota Bernas Tasikmalaya
Kota Tasikmalaya, SNP - Melalui sebuah gerakan sosialnya, komunitas Berbagai Nasi (Bernas) Tasikmalaya rutin gentayangan setiap Jumat malam membagikan nasi bungkus gratis kepada orang yang membutuhkan. 
Adapun sasarannya adalah pengemis, tuna wisma, pemungut sampah, petugas kebersihan dan tukang becak, yang notabene nya mereka itu merupakan orang-orang yang tiduran sepanjang malam di trotoar. 
“Kami selama ini hanya peduli membantu menuntaskan rasa lapar kepada mereka yang membutuhkan, terutama lapisan masyarakat kelas bawah yang hidup ditengah himpitan kota”, terang Septyan Arsya Prayog salah satu anggotanya, Rabu (18/1).
Kata Septyan, pembagian nasi tersebut sengaja hanya dilakukan malam hari saja, pasalnya kalau dilakukan pada siang hari pihaknya mengaku sangat sulit untuk memfilter sasarannya itu.
Biasanya sebelum bergentayangan, pihaknya kumpul dahulu di Caffe Gins Jl. Ibu Apipah pada pukul 20.00 WIB, setelah itu tepat pukul 21.00 WIB langsung bergentayangan membagikan nasi gratis menyisir di sejumlah titik.
“Nasi bungkus yang dibagikan itu rata-rata dibagikan sebanyak 88 nasi plus dengan air mineralnya. Bukan hanya nasi saja, terkadang juga pakaian bekas yang masih layak diberikan kepada mereka yang memang membutuhkan”, bebernya.
Menurut Septyan, dana yang digunakan itu merupakan hasil donasi dari masyarakat yang peduli serta juga dari kocek para anggotanya, sedangkan nasi bungkus yang dibagikan itu adalah buatan anggotanya sendiri.
Di singgung selama bergentayangan ada gangguan dari pihak-pihak tertentu, septyan menegaskan tidak ada, karena tujuannya itu adalah kemanusiaan semata dengan niat tulus untuk berbagi dengan sesama.
“Kami juga ingin mengajak siapapun yang tergerak hatinya untuk segera bisa ikut membantu mereka, tidak harus berkontribusi dalam bentuk uang atau sumbangan nasi, melainkan bisa juga dalam bentuk ide, tenaga atau yang lainnya”, ujarnya.
Septyan juga menambahkan tidak semua orang punya uang untuk berbagi ataupun tidak punya waktu, bahkan tidak punya dua-duanya, teapi masih memiliki  semangat ingin bergabung sehingga bisa menyumbangkan tenaganya.
Saat ini anggotnya itu baru berjumlah 20 orang, komunitas ini, lanjut Septyan sudah berdiri pada 2012, tapi vakum pada 2015, mulai aktif lagi dari September 2016 sampai sekarang ini.(Jefri/Ariska/D.Saepudin)

No comments:

Post a Comment