![]() |
Sejumlah Anggota Bernas Tasikmalaya |
Kota
Tasikmalaya, SNP - Melalui sebuah gerakan sosialnya, komunitas
Berbagai Nasi (Bernas) Tasikmalaya rutin gentayangan setiap Jumat malam
membagikan nasi bungkus gratis kepada orang yang membutuhkan.
Adapun sasarannya adalah pengemis,
tuna wisma, pemungut sampah, petugas kebersihan dan tukang becak, yang notabene
nya mereka itu merupakan orang-orang yang tiduran sepanjang malam di trotoar.
“Kami selama ini hanya peduli
membantu menuntaskan rasa lapar kepada mereka yang membutuhkan, terutama
lapisan masyarakat kelas bawah yang hidup ditengah himpitan kota”, terang Septyan
Arsya Prayog salah satu anggotanya, Rabu (18/1).
Kata Septyan, pembagian nasi
tersebut sengaja hanya dilakukan malam hari saja, pasalnya kalau dilakukan pada
siang hari pihaknya mengaku sangat sulit untuk memfilter sasarannya itu.
Biasanya sebelum bergentayangan,
pihaknya kumpul dahulu di Caffe Gins Jl. Ibu Apipah pada pukul 20.00 WIB, setelah
itu tepat pukul 21.00 WIB langsung bergentayangan membagikan nasi gratis menyisir
di sejumlah titik.
“Nasi bungkus yang dibagikan
itu rata-rata dibagikan sebanyak 88 nasi plus dengan air mineralnya. Bukan
hanya nasi saja, terkadang juga pakaian bekas yang masih layak diberikan kepada
mereka yang memang membutuhkan”, bebernya.
Menurut Septyan, dana yang
digunakan itu merupakan hasil donasi dari masyarakat yang peduli serta juga
dari kocek para anggotanya, sedangkan nasi bungkus yang dibagikan itu adalah
buatan anggotanya sendiri.
Di singgung selama
bergentayangan ada gangguan dari pihak-pihak tertentu, septyan menegaskan tidak
ada, karena tujuannya itu adalah kemanusiaan semata dengan niat tulus untuk
berbagi dengan sesama.
“Kami juga ingin mengajak
siapapun yang tergerak hatinya untuk segera bisa ikut membantu mereka, tidak
harus berkontribusi dalam bentuk uang atau sumbangan nasi, melainkan bisa juga
dalam bentuk ide, tenaga atau yang lainnya”, ujarnya.
Septyan juga menambahkan
tidak semua orang punya uang untuk berbagi ataupun tidak punya waktu, bahkan
tidak punya dua-duanya, teapi masih memiliki
semangat ingin bergabung sehingga bisa menyumbangkan tenaganya.
Saat ini anggotnya itu baru
berjumlah 20 orang, komunitas ini, lanjut Septyan sudah berdiri pada 2012, tapi
vakum pada 2015, mulai aktif lagi dari September 2016 sampai sekarang ini.(Jefri/Ariska/D.Saepudin)
No comments:
Post a Comment